34 UMKM dari Bantul Pameran di Mal Malioboro

34 UMKM dari Bantul Pameran di Mal Malioboro

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pandemi Covid-19 yang terjadi lebih dari 1 tahun terakhir memukul sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Bantul. Penjualan atau omzet anjlok karena berbagai pembatasan yang dilakukan.

Guna menggairahkan kembali dan menggeliatkan UMKM, maka Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (KUKMP) menggelar pameran bertajuk "Gelar produk industri kreatif " di Mal Malioboro yang dibuka Bupati Bantul Jumat (11/6/2021) sore. Pameran ini akan berlangsung hingga Minggu (13/6/2021).

Kepala Dinas KUKMP Kabupaten Bantul Agus Sulistiana MM mengatakan, pameran tersebut merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Kabupaten Bantul.

"Ini adalah upaya kami untuk menggiatkan kembali sektor UMKM di Kabupaten Bantul, agar bisa bangkit pada era pandemi seperti sekarang. Diharapkan dengan pameran bisa mendongkrak penjualan," katanya.

Agus mengakui, pandemi Covid-19 memang berdampak besar terhadap perkembangan sektor UMKM di Kabupaten Bantul. Karena itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk menggairahkan kembali, di antaranya dengan menggelar pameran di Mal Malioboro. Untuk setiap kapanewon menurut Agus diberi ruang 2 stan, sehingga total ada 34 stan dari 17 kapanewon yang ikut ambil bagian dalam pameran selama 3 hari tersebut.

Setiap kapanewon menampilkan produk unggulan di wilayahnya masing-masing. Tentu saja antara kapanewon satu harus berbeda produk dengan kapanewon yang lain. Beragam produk yang ditampilkan seperti batik, aneka kuliner, handycraft hingga suvenir.

Agus berharap dari pameran tersebut terjadi transaksi tidak hanya di lokasi, namun para pembeli nantinya juga bisa langsung datang ke lokasi UMKM tersebut untuk bisa melakukan kerja sama atau transaksi. Dalam jangka panjang, pameran tersebut akan memberi dampak peningkatan ekonomi dan penjualan bagi UMKM yang ada di Kabupaten Bantul.

"Dipilihnya Mal Malioboro karena memang Malioboro merupakan jantungnya DIY, sehingga diharapkan juga pameran ini akan semakin banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai wilayah," katanya. Transaksi, juga diharapkan bisa secara online karena pihaknya sudah didukung QUAT Bank BPD DIY.

Sementara itu Ketua Dekranasda Kabupaten Bantul Hj. Emi Masruroh Halim mengatakan, produk yang ditampilkan tidak boleh sama. Misal kalaupun sama-sama batik, maka jenisnya beda misal Jetis menampilkan batik Titik, Giriloyo Imogiri menampilkan batik klasik dan untuk Pandak menampilkan batik kontemporer.

"Dengan beragamnya produk yang dipamerkan diharapkan akan semakin menarik kunjungan dari wisatawan ataupun pembeli ke ajang ini," katanya.

Sementara itu Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terus berupaya untuk meningkatkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. "Saya juga memberikan apresiasi bahwa UMKM di Kabupaten Bantul tetap kuat untuk kembali bangkit menuju Bantul yang sejahtera," katanya.

Kendati pameran kali ini dilakukan di tempat keramaian yakni pusat perbelanjaan, namun dipastikan semua menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (*)