25 Penyandang Disabilitas Dilatih Kembangkan Usaha

25 Penyandang Disabilitas Dilatih Kembangkan Usaha
Para disabilitas mengikuti pelatihan usaha PT Nindya Karya. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Alunjiva Indonesia bersama Nindya Karya telah berhasil menyelenggarakan program yang bertajuk “Inovasi dan Inklusi: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Nindya Karya dalam Mendukung UKM Perempuan Disabilitas”. Program ini berhasil memberdayakan sebanyak 25 penyandang disabilitas perempuan yang memiliki usaha di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya melalui pelatihan pengembangan UKM yang dimilikinya.

Program ini berjalan secara offline selama 3 (tiga) hari dan dilanjutkan dengan pendampingan selama 3 (tiga) bulan dengan harapan para peserta mampu mengatasi berbagai tantangan dalam menjalankan usaha mereka, serta memberikan kesempatan mengakses informasi yang setara guna pengembangan usahanya.

Tidak hanya itu, Peserta yang berdomisili di Yogyakarta dan disekitarnya yang dikenal sebagai kota wisata dan budaya akan memiliki peluang lebih besar dalam mengembangkan usaha mereka, meningkatkan pendapatan, berkontribusi pada perkembangan ekonomi lokal serta menjadi role model bagi perempuan Disabilitas lainnya.

Lebih dari 40 pendaftar dari area Yogyakarta dan sekitarnya telah terseleksi. Dari hasil seleksi, program ini berhasil memenuhi kuota peserta yaitu sebanyak 25 penyandang disabilitas perempuan yang terdiri dari ragam disabilitas dan telah menjalankan berbagai jenis usaha, mulai dari usaha makanan dan minuman, retail, jasa dan ternak.

“Peserta yang terpilih adalah perempuan disabilitas yang unggul serta memiliki komitmen yang tinggi karena telah melalui berbagai tahapan proses seleksi seleksi In-depth Interview oleh para fasilitator program,” papar Nicky Claraentia, Founder Alunjiva Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/12/2023).

Peserta perempuan disabilitas yang telah terpilih ini, akan mendapatkan pelatihan berupa pembelajaran pengembangan UKM seperti, Pentingnya Kesehatan Mental, Bisnis Model, Literasi Keuangan, Legalitas untuk Usaha, Branding dan Pemasaran, Strategi Digital, Memaksimalkan Media Sosial, Serta Foto Produk, desain, dan konten untuk Media Sosial Usaha.

Pelatihan ini dilakukan oleh tim trainer dibantu oleh tim fasilitator dalam mengevaluasi dan memonitor peningkatan kemampuan peserta program dari awal hingga akhir pelatihan. Di dalam pelatihan ini juga, para peserta mendapatkan kesempatan berdiskusi secara langsung pada saat pelatihan offline maupun tidak langsung pada saat penggabungan ke dalam grup WhatsApp.

“Melalui program ini kami berharap penerima manfaat bisa mendapatkan peluang akan akses informasi yang setara  sebagai modal dalam mengembangkan kapabilitas dirinya sebagai seorang disabilitas serta bisa mengembangkan usahanya untuk mempersiapkan diri sebagai bagian dari ekosistem masyarakat ekonomi inklusif di Indonesia yang berdaya serta memiliki daya saing,” tandasnya.

Pada pembukaan program yang bertempat di Kantor DPD RI, Yogyakarta, beberapa pihak terkait hadir untuk turut membuka program. Beberapa yang hadir adalah Vice President Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dan Umum Bapak Muhammad Rusdi selaku perwakilan dari PT Nindya Karya, Perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta, Nicky Claraentia selaku Founder Alunjiva Indonesia, serta 25 peserta program.

“Dalam acara launching program ini, seluruh pihak diharapkan dapat bersinergi dalam penciptaan ekosistem masyarakat disabilitas wirausaha yang inklusif bagi seluruh kalangan, khususnya bagi disabilitas perempuan agar dapat memperoleh akses kesempatan yang setara terhadap pengembangan usaha maupun pengembangan keahlian,” paparnya.

Sementara Vice President Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dan Umum PT Nindya Karya, Muhammad Rusdi mengatakan pelatihan UKM disabilitas perempuan dan pendampingan pasca pelatihan itu diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.

“Ini adalah salah satu komitmen PT Nindya Karya melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan untuk dapat berkontribusi nyata bagi lingkungan, sosial maupun di sektor ekonomi. Hal ini sejalan dengan program tujuan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Hana Faiz Prabowo selaku perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan pihaknya berharap UKM disabilitas bisa naik kelas dan bisa memberdayakan teman-teman disabilitas yang lain juga nanti, kami merasa sangat terbantu oleh Alunjiva Indonesia untuk memberdayakan teman-teman disabilitas di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini, UKM teman-teman bisa berkembang dan naik kelas,” ujarnya.(*)