Waspada Demam Berdarah, Warga Doplang Berantas Jentik Nyamuk
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Di tengah pandemi Covid-19, beberapa warga Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Kelurahan Desa Doplang, Puguh Dono Pratopo mengatakan warganya terserang DBD sebanyak 11 orang. Dengan rincian enam orang sebelum fogging dan setelah fogging ada tambahan lima orang.
"Saya mendapat laporan warga Minggu malam (23/1/2022) dan Senin (24/1/2022) langsung kita tindaklanjuti laporan via surat hari senin itu juga ke Dinas Kesehatan. Dan Selasa (25/1/2022) dilakukan fogging di 4 RW yang terdampak," terangnya, Lurah Doplang kepada koranbernas.id melalui sambungan telepon seluler, Minggu (30/1/2022) sore.
Dia melanjutkan pada Minggu pagi dilakukan penanganan bersama-sama atas dasar imbauan via surat resmi kelurahan untuk serentak melakukan kerja bakti massal bagi seluruh warga Doplang.
"Kerja bakti massal dengan penataan lingkungan dan kebersihan lingkungan. Dilanjutkan dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M di rumah masing-masing," sebutnya.
Kerja bakti itu, ujar Puguh, bertujuan agar penanganan dan penanggulangan demam berdarah lebih terstruktur.
"Setiap rumah agar menetapkan salah satu anggota anggota sebagai juru keluarga sebagai juru pemantau jentik (Jumantik) yang selanjutnya bertugas memantau jentik nyamuk di sekeliling rumah sekaligus memusnahkan, bila ditemukan," tandas Puguh.
Menurutnya penanganan DBD di Kelurahan Doplang tergolong cepat. Hal itu terjadi karena ada kerja sama dari masyarakat, Lurah, Bidan Desa, Puskesmas, Camat dan Dinkes.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo dokter Budi Susanti MSc mengatakan sembilan warga Kelurahan Doplang terinfeksi DBD, walaupun sudah dilakukan fogging, tetap masih ada yang terinfeksi karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sebab itu, langkah paling efektif adalah PSN.
"Sebaiknya masyarakat rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk, bisa dengan gerakan satu rumah satu Jumantik (G1R1J), tiap hari satu anggota keluarga memeriksa rumah dan sekitarnya kalau ada jentik segara dibersihkan," ujar Budi Susanti. (*)