Obat Adalah Racun Jangan Minum jika Tak Sakit

Obat Adalah Racun Jangan Minum jika Tak Sakit

KORANBERNAS.ID –  Pimpinan Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)  Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, Budi Santosa, menegaskan pada dasarnya obat adalah racun.

Itulah sebabnya sejak dini anak-anak perlu memperoleh pemahaman supaya terhindar dari penyalahgunaan obat.

“Kami mengenalkan kepada anak-anak pada dasarnya obat adalah racun. Jika sakit wajib minum obat sesuai aturan dokter. Kalau tidak sakit jangan minum obat,” ujarnya saat menghadiri edukasi obat untuk anak usia dini di SD Purworejo, Sabtu (12/10/2019).

Menurut Budi, anak-anak cukup cerdas memahami seputar obat-obatan. Generasi milenial itu mampu menjawab cepat dan benar setiap pertanyaan yang disampaikan presenter.

“Anak-anak sekarang sangat cerdas dan cekatan. Orang tua harus waspada. Jangan sampai anak menyalahgunakan obat karena minimnya informasi mengenai obat yang benar,” kata dia.

Edukasi kali merupakan rangkaian dari acara peringatan Hari Apoteker Se-Dunia. Bidang Pengabdian Masyarakat Pengurus Pusat (PP) IAI melalui program Apoteker Cilik berusaha memberikan kontribusi positif terhadap permasalahan tersebut.

Edukasi obat pada anak usia dini dan apoteker cilik berlangsung serentak di seluruh Indonesia pada hari itu pukul 08:00 - 11:00.

Langkah tersebut sekaligus untuk pencapaian rekor MURI dengan melibatkan siswa SD sejumlah 35 ribu hingga 50 ribu di seluruh Indonesia.

Lebih jauh Budi Santoso, mengatakan pelaksanaan edukasi obat kepada apoteker cilik dilaksanakan di  tujuh SD se-Kabupaten Purworejo, di antaranya SD Negeri Brengkol Kecamatan Pituruh.

Jumlah fasilitator ada 58 apoteker sedangkan peserta acara itu sejumlah 316 orang.

Pemilihan sekolah itu berdasarkan ketentuan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga setempat.

“Acara yang kami selenggarakan ada durasi live ke pusat selama 5 x 10 menit, nantinya video-video tersebut dilombakan dan di-upload ke youtube,” jelasnya.

Dia berharap peserta bisa menularkan pemahaman tentang obat kepada keluarga dan teman sekolah.

Kepala SD Purworejo, Sugiyarti M Pd, mengatakan jika dulu ibu memberi obat, sekarang anak-anak belajar sendiri. Dengan kata lain, obat-obatan sulit dipisahkan.

Kepada media Sugiyarti menambahkan atas nama lembaga dirinya menyampaikan apresiasi. Adapun target  dari edukasi ini setidaknya anak-anak menjadi mengerti tentang obat.

"Harapannya semua apoteker cilik bisa menggunakan obat dengan baik," jelas Sugiyarti.

Menurutnya, acara seperti ini bisa berlangsung berkala ke kelas lain maupun sekolah lainnya.

Seorang siswa, Fat Han Ali Yaq, mengaku senang mengikuti edukasi obat-obatan. "Belajarnya sambil menyanyi,  aku mau terus belajar tentang obat," ungkap Han.

Siswi lainnya bernama Arsha kelas 5 B  tampil menyanyi aku anak sehat. "Saya bercita-cita menjadi dokter," paparnya dia. Untuk itu, dirinya senang belajar obat-obatan. (sol)