Batara Napak Tilas ke Pabrik Gula Warisan Kolonial
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Kegiatan Pengembaraan Akhir Tahun (BARATA XXXVI) Kabupaten Sleman di masa pandemi Covid-19 tetap akan diselenggarakan dengan menggunakan konsep dan metode yang berbeda dibandingkan kegiatan BARATA yang sebelumnya.
Kegiatan pada tahun 2021 ini akan diselenggarakan mulai 18-21 Desember 2021. Hal itu seperti diungkapkan Ery Widaryana, Kamis (16/12/2021) siang, selaku Ketua Kwartir Cabang Pramuka Sleman kepada wartawan di Press Room Bagian Prokopim Setda Sleman.
"Adapun konsep yang akan di ambil dalam kegiatan BARATA yaitu Napak Tilas Pabrik gula yang berada di daerah Kabupaten Sleman," kata Ery Widaryana.
Ery Widaryana menuturkan kegiatan BARATA ke-36 ini akan menempuh rute napak tilas keberadaan pabrik gula yang ada di Kabupaten Sleman.
"Karena gula itu manis maka topiknya kita namakan Jejak Manis Bumi Sembada. Karena jejak ini kita akan menelusur atau napak tilas sejarah adanya Pabrik Gula di Kabupaten Sleman," kata Ery yang juga Kepala Dinas Pendidikan Sleman.
Ery menjelaskan konsep terbaru dari kegiatan BARATA ini dilaksanakan pada situasi ditengah pandemi yang masih belum usai, dalam pelaksanaan kegiatan dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, agar tidak timbul klaster baru Covid-19 dalam acara Barata tahun ini.
“Yang biasanya kegiatan BARATA diikuti 70 sangga, dan sekarang hanya 19 sangga. Biasanya jika tidak pandemi bisa 70 sangga dengan estimasi jumlah peserta yang mengikuti sekitar 700 peserta nah sekarang kita hanya 19 sangga dengan jumlah peserta 200 orang, dan itupun pelaksanaanya kita seting secara bergelombang. Dalam melaksanakan kegiatan pengembaraan agar tetap menjaga jarak protokol kesehatan,” tutur Ery.
Untuk rute yang akan ditempuh para peserta BARATA yaitu start dari Lapangan Pemda Kabupaten Sleman yang akan di buka pada Sabtu (18/12/ 2021) mendatang, menuju Lapangan Sendangsari Minggir yang berjarak sekitar 18 km.
Kemudian untuk rute kedua akan dimulai dari lapangan Sendangsari Minggir menuju ke lapangan Sumberejo di Kapanewon Tempel dengan estimasi jarak tempuh 10 Km. Kemudian rute ketiga akan di tempuh dari lapangan Sumberejo akan menuju ke Gedung Serbaguna Sleman.
Peserta yang mengikuti kegiatan BARATA yaitu dari Pramuka Penegak dan Pandega yang sebagian besar sudah terlatih.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Agung Armawanta menambahkan, Jejak Manis Bumi Sembada itu betul adanya, karena pada zaman dahulu di kawasan Kabupaten Sleman banyak ditemui bekas-bekas atau sisa bangunan dari pabrik pengolahan tebu yang ada di Sleman. Selain Itu juga terdapat stasiun yang berguna untuk pemberhentian lori-lori pengangkut yebu yang akan memasuki pabrik gula.
“Vanderwick itu dibangun juga untuk kepentingan pabrik tebu, jadi dulu banyak lori-lori yang berjalan sepanjang dari buk renteng dan talang Vanderwick, dan yang paling selatan itu ada bangunan sebagai pusat administrasi dari pabrik gula,” kata Agung.
Agung juga mengatakan bahwa Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman mendukung program gerakan Pramuka ini melalui penganggaran lewat dana hibah.
"Jadi harapannya kegiatan seperti ini bisa kita pertahankan dan dilaksanakan setiap tahun untuk pembinaan generasi muda dengan kolaborasi bersama kwarcab Pramuka Sleman," papar Agung. (*)