Kurangi Penggunaan Gadget, Siswa Diajak Bertani

Kurangi Penggunaan Gadget, Siswa Diajak Bertani

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebanyak 25 siswa kelas V SDN 3 Panggang, Bambanglipuro, Bantul, mengikuti kegiatan bercocok tanam berbasis polybag di Surya Tani milik Suryanto (40 tahun) di Jalan Samas, Dusun Palihan, Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Kamis (30/7/2020).

Para siswa yang didampingi  guru kelas, Ardian, mengikuti semua proses bercocok tanam menggunakan polybag. Mulai mengisi tanah, menyiram menggunakan air, menanam benih untuk kemudian memupuk. Siswa juga diberi lima jenis bibit untuk dibawa pulang dan ditanam.

Ardian mengatakan, siswa diajari bertanam dan terjun ke lahan sebagai pembelajaran praktik di lapangan. Juga mengurangi waktu bermain atau pun menggunakan gadget untuk hal yang tidak perlu.

“Karena saya melakukan home visit di 25  rumah, di mana masa pandemi mereka melakukan pembelajaran online. Ternyata banyak yang kemudian bermain di luar atau pun bermain gadget hingga malam. Maka mereka kita berikan kegiatan bertanam dan nanti  mereka harus membuat laporan setiap hari. Ini merupakan tugas kontekstual, di mana mereka harus mengamati perkembangan tanaman setiap hari,” paparnya.

Pembelajaran kontekstual adalah siswa tidak hanya diberi pelajaran secara teoritis, namun juga praktik karena lebih bermakna dan mengesan. Karena mereka akan mengingat apa yang mereka lakukan. “Jadi mereka melakukan dulu, nanti akan mengena di otak dan diingat daripada membaca saja,” katanya.

Sedangkan Suryanto mengatakan kegiatan tersebut untuk mengisi kegiatan di masa pademi dan telah mendapat ijin kepala sekolah, guru dan wali kelas.

“Jadi mereka kita edukasi untuk bercocok tanam atau berkebun skala polybag. Mulai dasar tanah hingga nanti bertanam. Semua kita dampingi serta amati,” kata Suryanto yang juga wali kelas V SD tersebut.

Kegiatan juga untuk mendistribusikan bibit dan menanamkan rasa cinta kepada dunia pertanian. Maka setelah pelatihan mereka pulang diberi lima jenis bibit untuk ditanam, yakni biji sawi dan biji kangkung, bibit tomat, bibit cabe dan bibit seledri yang semua siap tanam.

“Jadi harapanya kegiatan ini mengalihkan kegiatan anak-anak, tidak hanya bermain gadget atau medsos atau hal yang tidak bermanfaat di tengah masa pandemi. Jadi orientasi saya, anak bisa belajar di lingkungan masing-masing secara praktikum. Ini semua cuma-cuma dari saya, termasuk puluk hingga penyemprotanya nanti. Saya tetap monitoring kerja sama dengan bapak dan ibu guru,” katanya.

Dirinya berinisiatif menggelar kegiatan tersebut dengan harapan anak-anak bisa mencintai dunia pertanian dan bekal ilmunya bermanfaat bagi siswa. (eru)