Yogyakarta Tuan Rumah IQE, Ini Alasannya

Yogyakarta Tuan Rumah IQE, Ini Alasannya

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Geliat ekonomi mulai perlahan bangun. Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Pemda DIY mengadakan event Indonesia Quality Expo (IQE) 2020. Pameran multiproduk berkualitas ini dihelat 12 hingga 15 November 2020 di atrium Jogja City Mall (JCM). Pameran kali ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Selain melakukan pameran daring sebagai upaya pembatasan peserta pameran yang hadir langsung di lokasi, penyelenggara didukung penuh JCM melakukan pegecekan suhu tubuh bagi pengunjung. Tersedia pula hand sanitizer pada setiap booth pameran.

Kepala BSN, Kukuh S Achmad, mengatakan tuntutan perlindungan bagi konsumen semakin menguat apalagi konsumen butuh jaminan keamanan, keselamatan, kesehatan dan kualitas.

“Diperlukan dorongan untuk menggerakkan hilirisasi atau komersialisasi hasil inovasi, sehingga produk Indonesia memiliki value dan keunggulan kompetitif. Melalui inovasi, banyak produk unggulan dihasilkan. Pameran ini merupakan suatu cara untuk mempromosikan produk berstandar,” ujarnya.

Yogyakarta dipilih menjadi tuan rumah dengan alasan kuatnya komitmen Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terhadap penerapan  Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini ditandai dengan diterimanya penghargaan Tokoh Standardisasi 2019 Kategori Kepala Daerah kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Khusus di Yogyakarta, BSN mencatat produk unggulan di antaranya kerajinan kayu, perak dan tekstil. Terdapat contoh produk unggulan hasil inovasi yaitu produk Kanaba (mesin cuci kapasitas besar) di Bantul.

“Kami yakin banyak produk inovasi yang ditemukan lembaga riset pemerintah, swasta maupun dunia pendidikan yang berpotensi dihilirisasikan sehingga perlu difasilitasi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian atau yang biasa disebut dengan SPK,” kata Kukuh.

Untuk memenuhi 30 booth, tahun ini IQE diikuti 12 instansi pemerintahan maupun swasta. IQE disinergikan dengan pameran terpadu FERACO yang merupakan gabungan dari Pesona Wisata Nusantara Expo 2020, Pameran Pangan Nusantara 2020, Gebyar UMKM, Koperasi dan PKBL Expo 2020, serta Invesda Forum & Expo 2020.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri, yang juga sebagai Ketua Panitia IQE 2020 mengatakan peserta pameran terdiri dari industri, lembaga penilaian kesesuaian dan pemerintah daerah.

“Dipamerkan produk-produk ber-SNI serta layanan informasi seputar standardisasi dan penilaian kesesuaian. Kali ini, IQE tidak hanya secara offline, tapi juga online melalui live streaming, games online maupun doorprize secara online,” jelas Zul.

Di lokasi pameran, BSN membuka booth yang menyediakan klinik standardisasi dan penilaian kesesuaian. Selain itu, juga menampilkan produk-produk ber-SNI dari UMKM binaan BSN di wilayah Yogyakarta.

Warung kopi DST

Warung kopi DST salah satunya, hadir dengan booth sederhana dilengkapi penggiling kopi elektronik serta kompor mini yang memungkinkan pengunjung menikmati secangkir kopi nusantara hasil roasting-an sendiri.

Reza sang pemilik mengaku baru lima jenis kopi nusantara yang dibawa ke pameran karena keterbatasan tempat memajang semua koleksi kopinya. “Ada 40 jenis kopi yang tersedia di warung, hampir mewakili seluruh provinsi di Indonesia," terangnya saat ditemui, Kamis, (12/11/2020).

Semua kelengkapan kopi tersebut bisa dinikmati langsung di warungnya di daerah Tamantirto Kapanewon Kasihan Bantul. “Tapi jangan lupa bawa minyak anti-nyamuk,” kelakarnya.

Pengunjung yang ingin menikmati aroma segar kopi boleh datang pada hari Rabu atau Jumat. “Pada hari tersebut kami sedang melakukan roasting," lanjutnya.

Hampir empat tahun Reza bersama sahabat-sahabatnya membangun warung kopi ini. Letaknya jauh dari keramaian, bukan berada di jalur strategis. Ini merupakan tekat yang perlu banyak keberanian.

Reza memanfaatkan jejaring komunitas teman-teman, kegiatan kampung, sekolah serta pemanfaatan sosial media sangat membantu memperkenalkan model warung seperti ini ke khalayak.

“Beruntung, view warung kopi DST jika dalam frame foto memang sangat menarik dan membuat penasaran,” kata dia.

Baginya, pameran seperti ini sangat menguntungkan UMKM seperti warung kopi dan usaha-usaha lain. “Di tengah pandemi yang membuat penjualan melemah bahkan sempat tutup demi efisiensi, dengan pameran ini kami tetap bisa melakukan promosi, dan gratis pula,” tandasnya. (*)