Yati Pesek Tampil Memeriahkan Kirab Budaya Songsong Ramadan Mejing Raya

Grup Karawitan Mijil Laras Budaya mengiringinya dengan gendhing “Hasbunallah” Laras Pelog Pathet Nem.

Yati Pesek Tampil Memeriahkan Kirab Budaya Songsong Ramadan Mejing Raya
Penampilan Yati Pesek di Lapangan Wunguadi memeriahkan Kirab Songsong Ramadan 1446 H Forum Silaturahmi Takmir Mejing Raya, Minggu (23/2/2025). (putut wiryawan/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Tidak kurang 2.500 orang terdiri dari lansia, anak-anak hingga remaja, memeriahkan Kirab Songsong Ramadan 1446 H, Minggu (23/2/2025).
Kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan Forum Silaturahmi Takmir Mejing Raya, Gamping Sleman kali ini semakin meriah dengan tampilnya seniwati Yati Pesek.

Pada panggung di Lapangan Wunguadi Mejing Kidul, seniman bernama asli Suyati itu antara lain berkisah mengenai sekelumit perjalanan hidupnya termasuk selama berkiprah malang melintang di berbagai panggung hiburan.

Kali ini, dengan mengenakan busana hitam kerudung hitam, tatkala bercerita seputar pengalamannya yang dikemas dalam sesi khusus "Dongeng Kehidupan", pelawak kelahiran Yogyakarta 72 tahun silam itu dengan gaya khasnya menyisipkan nasihat-nasihat untuk senantiasa berbuat kebaikan, termasuk saat menyambut bulan suci Ramadan 1446 H.

Menariknya, di sela-sela mengisi Dongeng Kehidupan, Yati Pesek juga menghibur peserta kirab yang duduk di bawah tenda-tenda melingkari lapangan. Grup Karawitan Mijil Laras Budaya dari Mejing Kidul mengiringinya dengan gendhing "Hasbunallah” Laras Pelog Pathet Nem.

Penampilan Drum Band Gema Taruna Bhumi STPN Yogyakarta memeriahkan Kirab Songsong Ramadan 1446 H Forum Silaturahmi Takmir Mejing Raya. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Tak hanya Yati Pesek, Kirab Songsong Ramadan Mejing Raya juga dimeriahkan penampilan Drum Band Gema Taruna Bhumi STPN Yogyakarta sekaligus sebagai  pembuka jalan atau cucuk lampah kirab, hadrah, rebana maupun penampilan dari TPA Al Ikhlas.

Peserta kirab yang berkumpul di Lapangan Sidoarum sejak pagi dilepas oleh panitia dan pejabat di antaranya perwakilan dari Bupati Sleman.

Mereka  berjalan kaki menuju Lapangan Wunguadi yang berjarak beberapa kilometer. Iring-iringan peserta kirab menghibur masyarakat yang menonton sepanjang perjalanan.

Ketua Forum Silaturahmi Takmir Mejing Raya, Mansur Fahmi SSiT MM, kepada wartawan mengemukakan Kirab Budaya Songsong Ramadan merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan seminggu sebelum Ramadan tiba.

Peserta Kirab Songsong Ramadan 1446 H Forum Silaturahmi Takmir Mejing Raya, Minggu (23/2/2025). (sholihul hadi/koranbernas.id)

"Kegiatan ini rutin diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Takmir Mejing Raya yang terdiri dari Mejing Wetan, Mejing Lor dan Mejing Kidul," ungkapnya.

Peserta berasal 14 masjid. Keunikan dari kegiatan itu adalah adanya perpaduan antara karnaval dengan jalan santai. Jamaah dari masing-masing masjid menampilkan kreativitas, seni dan kekompakan.

Dewan juri memilih yang terbaik. Juara 1 hingga juara 3 memperoleh hadiah menarik. Tak hanya itu, peserta dan jamaah juga berhak atas kupon doorprize dengan hadiah kambing dua ekor.

"Ini sudah rutin dan semakin lama semakin berkembang apalagi sudah tiga tahun terakhir Drum Band Gema Taruna Bhumi STPN Yogyakarta bergabung dalam kegiatan ini," kata Mansur Fahmi.

Anak-anak dan remaja memeriahkan kirab songsong Ramadan. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Mansur Fahmi yang sehari-hari bekerja di Kementerian ATR/BPN itu mengakui kehadiran seniman Yati Pesek semakin membuat acara semakin bermakna, sekaligus membedakannya dengan kegiatan serupa tahun lalu.

Ke depan, dia berharap semakin banyak remaja mengikuti kegiatan songsong Ramadan. "Kami sebagai penyelenggara akan lebih senang kalau ke depan semakin banyak remajanya, daripada orang tua," tandasnya.

Adapun pesan yang ingin disampaikan, pertama, ingin menggugah semangat jamaah untuk bergembira menyambut datangnya Ramadan 1446 H disertai semangat beramal kebaikan.

"Kedua, ini merupakan kegiatan yang terus menerus dalam rangka mewujudkan motto kita semua yaitu Mejing Raya yang Agamis, Dinamis dan Nasionalis," kata Fahmi. (*)