Waspadai Jari di Sosial Media, ASN Wajib Netral
Perbedaan kepentingan hendaknya disikapi dengan kepala dingin.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bantul menggelar Focus Group Discussion dengan tema Potensi Konflik Sosial dalam Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, Rabu (13/12/2023), di Omah Kampung Bakalan Sewon Bantul.
Acara dibuka Kepala Badan Kesbangpol, Heru Wismantara MM, dengan narasumber Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Didik Joko Nugroho, Kasat Binmas Polres Bantul AKP Rumpoko serta Danramil Sewon Kapten (Inf) Sugiharto.
Adapun peserta berasal dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), LSM, mahasiswa, komunitas serta unsur organisasi masyarakat (ormas).
Dalam kesempatan itu Didik mengingatkan netralitas pemilu bagi TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN). "Yang disebut ASN adalah PNS dan PPPK. Kami tentu mengawasi itu," kata Didik.
ARTIKEL LAINNYA: Jogja Harus Aman, Tingkat Kerawanan Pemilu 2024 Lebih Tinggi
Menurut dia, netralitas tersebut melekat dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya saat yang bersangkutan mengenakan seragam.
"Dalam dunia maya atau saat menggunakan media sosial juga harus waspada dan hati-hati. Jangan pernah meng-upload pasangan capres-cawapres tertentu atau caleg,” pintanya.
Selain itu, jangan pula pernah memberi like atau jempol pada postingan terkait kampanye. “Itu tidak boleh dan masuk dalam pengawasan. Alhamdulillah Bantul sudah ada Satgas netralitas ASN di 17 kapanewon," katanya.
Didik menambahkan ketika masyarakat menemukan pelanggaran agar tidak takut melaporkan kepada Bawaslu Bantul ataupun melalui Panwascam di kapanewon masing-masing. Identitas diri pelapor akan dirahasiakan.
ARTIKEL LAINNYA: ASN Pemkab Klaten Baca Ikrar Netralitas Pemilu 2024
AKP Rumpoko mengatakan ketika terjadi konflik sosial terkait perbedaan kepentingan maupun latar belakang termasuk saat pemilu, hendaknya disikapi dengan kepala dingin.
Ketika menyelesaikan masalah harus fokus pada permasalahan tersebut jangan melebar ke mana-mana.
"Saya berharap masyarakat melalui berbagai-lembaga misal jaga warga, senkom mitra Polri dan lainnya bisa menyelesaikan konflik-konflik di lingkungan masing-masing. Sehingga tercipta pemilu yang aman, damai dan tenteram demi kemajuan Indonesia di masa depan," katanya. (*)