Warga Tempursari Merintis Sekolah Air Hujan
KORANBERNAS.ID--Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun meresmikan Sekolah Air Hujan Banyu Bening, Senin (9/9/2019), di Dusun Tempursari, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Sekolah tersebut merupakan gerakan komunitas Banyu Bening untuk mengelola air hujan menjadi air yang lebih bermanfaat bagi kehidupan, salah satunya air minum.
Di sekolahan tersebut, masyarakat diedukasi cara mengolah air hujan agar dapat dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.
Ketua Komunitas Banyu Bening, Sri Widyaningsih, mengungkapkan, air hujan yang gratis tersebut dapat menjadi solusi ketersediaan air bersih. Maka melalui sekolah ini pula, ia berharap pola pikir masyarakat tentang air hujan yang kurang baik dapat berubah.
Ia juga menjelaskan bahwa air hujan mempunyai beberapa kelebihan dibanding air biasa. Air hujan menurut Sri mengandung mineral sangat rendah, sehingga kita dengan mudah dapat memenuhi kebutuhan dua liter air setiap hari tanpa merasa kekenyangan.
Air hujan juga dapat digunakan sebagai bahan berbagai macam obat-obatan.
“Air hujan itu kita pisahkan melalui proses olektrolisa air. Maka akan terpisah asam basa air. Yang basa dapat digunakan untuk kita minum dan untuk bahan obat-obatan. Sedangkan yang asam bisa dijadikan bahan pupuk cair organik,” jelasnya.
Sri Muslimatun menyambut baik dengan didirikannya sekolah tersebut. Ia menyebutkan bahwa sekolah air hujan dapat menjadi tempat pendidikan karakter bagi generasi penerus, khususnya dalam hal memelihara lingkungan.
Menurutnya Wabup, jika dapat bersahabat baik dengan alam di sekitar kita, maka alam juga akan memberikan banyak manfaat kepada kita semua.
“Alam tidak ada ampun jika kita merusaknya. Bukan alam menghukum, tapi itu akibat dari perbuatan kita sendiri merusak alam,” ucapnya.
Selanjutnya Sri Muslimatun mengajak masyarakat Sleman untuk bisa rumangsa. Pasalnya,wilayah Kabupaten Sleman merupakan daerah hulu yang memasok kebutuhan air di DIY. Maka masyarakat Sleman harus mempunyai kesadaran untuk menjaga kelestarian alam agar kondisi air yang ada di Kabupaten Sleman tetap terjaga.
“Jika air di Kabupaten Sleman baik, maka daerah lain di DIY juga akan mendapatkan air yang baik,” tutur Sri Muslimatun.
Pada kegiatan tersebut juga disampaikan testimoni dari sejumlah masyarakat yang telah merasakan khasiat dari meminum air hujan. Mereka mengaku bahwa meminum air hujan yang sudah diolah dapat meningkatkan kebugaran tubuh.
Turut hadir pada acara Deputi Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Dwi Anta Sudibya, Kepala Dinas PUPKP, Sapto Winarno, serta Camat Ngaglik, Subagya. (SM)