Warga Dusun Babakan Bantul Protes, Pasang Spanduk dan Poster

Barulah setelah audit diketahui ada banyak kejanggalan.

Warga Dusun Babakan Bantul Protes, Pasang Spanduk dan Poster
Spanduk protes terkait penggunaan uang hasil tambang pasir Dusun Babakan Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Warga Dusun Babakan Kalurahan Poncosari Srandakan Bantul melakukan aksi protes terkait uang hasil tambang pasir yang dikelola Pokgiat setempat karena tidak ada laporan yang jelas.

Warga mengetahui sejak 19 bulan silam tidak ada laporan dana masuk dan hanya ada data pengeluaran saja. Mereka sudah menanyakan ke pengurus. Jawaban dari pengurus, data tidak masuk karena komputer mati dan ada masalah.

Tidak puas terhadap jawaban pengurus, warga membentangkan spanduk dan memasang beragam poster di jalan-jalan wilayah Babakan.

"Ketahuan ada ketidakberesan setelah ada audit dari auditor swasta karena mau ada pergantian pengurus. Barulah  setelah audit, ada banyak kejanggalan dan perkiraaan yang tidak tercatat secara baik mencapai Rp 7 miliar. Maka sejak  semalam kami pasang poster mosi tidak percaya kepada pengurus lama," kata tokoh warga, Yudith Arizal, Selasa (12/2/2025).

Mengajukan izin

Yudith menjelaskan, sejak 2018 Pokgiat Babakan mengajukan izin ke pihak berwenang untuk bisa menambang pasir Progo di wilayah mereka.

Setelah turun izin warga mengoperasikan enam alat dengan kapasitas setiap alat mampu mengeruk 20 rit. Artinya, dalam sehari pasir yang ditambang tim tambang Dusun Babakan mencapai 120 rit.

"Awalnya pelaporan lancar dan terakhir tahun 2022 saat ada acara Ramadan disampaikam secara lisan oleh pengurus, kala itu di depan Bapak Panewu. Tetapi laporan tidak tertulis secara detail," katanya.

Adapun uang hasil tambang selama ini digunakan untuk membantu kegiatan keagamaan, PAUD, Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga ataupun pembangunan infrastruktur.

Dana masuk

"Kami warga Babakan meminta pengurus lama segera memberikan laporan terkait dana masuk ke tim tambang. Sebab laporan pengeluaran ada, tetapi kok uang masuknya tidak ada," katanya.

Warga lain yang enggan disebut namanya mengatakan sudah menanyakan pelaporan hasil tambang. "Karena ini  uang milik warga Babakan, maka pengurus yang dipercaya harus menjelaskan penggunaan anggaran," katanya. (*)