Vaksinasi bagi Pelaku Wisata Dikebut, Ini Alasannya
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Saat ini vaksinasi bagi pelaku pariwisata terus dikebut. Setidaknya vaksinasi sudah digelar di 21 destinasi wisata di DIY. Jumlahnya akan terus bertambah mengingat vaksinasi menjadi syarat penting ketika destinasi wisata dibuka kembali. Semakin banyak warga divaksin, harapannya kekebalan kelompok (herd immunity) pariwisata akan terbentuk.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharja ketika hadir dalam vaksinasi pelaku wisata di Goa Selarong Pajangan Bantul, Kamis (19/8/2021), mengatakan vaksinasi kali ini dengan sasaran 650 orang, dibuka oleh wakil Bupati Bantul Joko Purnomo.
“Pelaku wisata menjadi salah satu prioritas vaksinasi. Ini bagian dari persiapan wisata DIY buka kembali sehingga ekonomi rakyat kembali menggeliat. Pemda DIY juga mengalokasikan Dana Keistimewaan untuk vaksinasi bagi pelaku wisata, mengingat ini sektor yang sangat strategis,” kata Singgih.
Alasannyam menurut dia, jika tempat wisata tidak segera dibuka akan semakin memperberat kondisi para pelaku wisata mengingat sudah tutup dua bulan dan mereka tidak memperoleh pendapatan.
Joko Purnomo memberikan apresiasi kepada Pemda DIY yang sudah memprioritaskan vaksinasi bagi pelaku wisata. ”Wisata ini menjadi salah satu sektor yang mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Kalau ini tidak segera dibuka, maka penanganan kemiskinan juga akan terhambat,” katanya.
Vaksinasi mahasiswa
Secara terpisah Bupati Bantul Abdul Halim Muslih didampingi Kapolres Bantul AKBP Ihsan SIK melakukan monitoring pelaksanaan vaksinasi di Universitas Alma Ata, Rabu (18/8/2021). Bupati menyambut baik program vaksinasi yang dilakukan oleh Polres Bantul bekerja sama dengan pihak universitas tersebut.
Bupati menyampaikan vaksinasi merupakan suatu kegiatan yang dapat mempercepat capaian vaksinasi Covid-19. “Di Bantul ini sasaran vaksinasi sangat besar. Ada sekitar 800 ribu orang,” kata bupati.
Program vaksinasi Covid-19 di kampus yang terletak di Ringroad Barat tersebut menyasar 1.200 orang dari kalangan mahasiswa ataupun umum. Menurut bupati, vaksinasi kepada kelompok produktif seperti mahasiswa dan remaja sangat penting mengingat mereka memiliki mobilitas tinggi sehingga rentan terpapar.
“Alhamdulilah Kepolisisan Republik Indonesia melakukan vaksinasi di kampus ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Kapolres Bantul, Rektor Alma Ata dan teman-teman BEM Alma Ata,” kata bupati.
Pelaksanaan vaksinasi dibantu mahasiswa kesehatan dari Alma Ata. Kapolres pun memberikan apresiasi. “Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman BEM serta teman-teman mahasiswa kesehatan yang membantu tenaga kesehatan dari Kepolisian untuk mensukseskan program vaksinasi,” kata Kapolres.
Rektor Universitaa Alma Ata Prof Dr Hamam Hadi MS Sc D Sp GK mengatakan, ke depan kampus ini berkomitmen membantu Pemerintah Bantul dan pihak Kepolisan agar cakupan vaksinasi cepat selesai, dengan demikian Covid-19 di Bantul khususnya dan Indonesia dapat segera turun.
“Sudah tidak boleh masyarakat kita berdiskusi dan berpolemik tentang pentingnya vaksin, karena semua ini adalah bagian dari sunnatullah yang telah dibuka oleh para ahli. Alma Alta sebagai salah satu universitas yang memiliki prodi-prodi kesehatan, berkomitmen membantu kegiatan seperti ini dengan melibatkan relawan-relawan mahasiswa turun ke masyarakat,” kata rektor.
Penerjunan relawan mahasiswa kesehatan tersebut, menurut rektor, karena beban tenaga kesehatan saat ini sudah kewalahan. Peran serta relawan mahasiswa kesehatan membantu program vaksinasi diyakini mampu menambah cakupan vaksinasi bagi masyarakat Bantul. (*)