Usai Bunuh Istri, Pelaku Sempat Menyaksikan Pertandingan Voli

Pintu didobrak dan didapati Watiyem sudah meninggal terbungkus kain merah.

Usai Bunuh Istri, Pelaku Sempat Menyaksikan Pertandingan Voli
Kasat Reskrim  Polres Bantul Iptu Iqbal Satya Bimantara SIK  menyampaikan keterangan saat konferensi pers di Polres Bantul, Selasa (11/2/2025), . (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pelaku pembunuhan terhadap istrinya sendiri, AP (40 ) warga Dusun Karangjati DK Jetis RT 004 Kalurahan Tamantirto Kasihan Bantul sempat menyaksikan pertandingan voli di dekat rumahnya.

Saat jumpa pers di Polres Bantul, Selasa (11/2/2025), AP mengaku tidak bermaksud membunuh istrinya melainkan hanya tindakan spontan. Hal itu dipicu istrinya meminta Kartu Keluarga (KK) asli kepada dirinya dan mengatakan ingin mengurus cerai.

“Saya tidak ingin bercerai, saya emosi dan tidak ada rencana membunuh. Saya pukul kepala bagian belakang istri saya menggunakan linggis yang ada di rumah. Saat itu saya panik melihat istri saya jatuh dan tidak bergerak, apalagi darah  juga semakin lama semakin banyak keluar,” kata AP kepada wartawan.

Lalu, AP segera membungkus jasad istrinya dengan kain merah. Dan meninggalkan untuk melihat pertandingan voli dekat rumahnya. “Saya kemudian pulang dan tidur di rumah dengan harapan istri saya hidup lagi,” katanya.

Pewangi

Pada hari kedua setelah pembunuhan pelaku sempat memberi pewangi pada kain penutup jenazah karena sudah mengeluarkan bau, lalu mengunci rumah dan bermaksud pergi ke luar kota sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian saat bersembunyi di rumah temannya.

Kasat reskrim  Polres Bantul, Iptu Iqbal Satya Bimantara SIK didampingi Kasie Humas, AKP I Nengah Jeffry, menjelaskan kasus ini terungkap Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 09:00 pihak  keluarga korban, Watiyem (33 ) dari Kulonprogo datang ke rumah AP untuk mencari Watiyem yang pamit pergi menemui suaminya sejak Sabtu (1/2/2025)  sore.

Sampai di rumah AP dia mendapati rumah terkunci dan segera melapor ke tetangga dan kepolisian. Secara bersama-sama pintu didobrak dan didapati Watiyem sudah meninggal terbungkus kain merah. “Saat bertemu suaminya memang  terjadi  cekcok dan AP memukul kepala bagian belakang istrinya dengan linggis hingga meninggal di tempat,” kata Iqbal Satya.

Dari keterangan tetangga AP kepada  wartawan saat di lokasi, diketahui AP kerap kali melakukan kekerasan pada istrinya dan  kerap cekcok. Sekitar setahun silam, Watiyem memilih pulang ke orang tuanya di Kulonprogo sebelum akhirnya berniat menggugat cerai suaminya. (*)