Unik, Ada Komoditas Lima-kiloan di Pasar Srago Klaten

Unik, Ada Komoditas Lima-kiloan di Pasar Srago Klaten

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Pasar Srago di wilayah Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah memiliki ciri khas sendiri. Ciri khas pasar milik Pemkab Klaten itu karena ada dua jenis pedagang yang berjualan di sana. Pertama, pedagang pasar pagi hingga sore hari dan yang kedua adalah pedagang buah dan sayur-sayuran yang berjualan pada siang hingga sore hari.

Namun, ada yang menarik dari pedagang buah dan sayur-sayuran di Pasar Srago yang berjualan pada siang hingga sore hari. Yakni, komoditas sayuran yang diperjualbelikan sudah dikemas (packing) dalam 5 kilogram. Seperti cabai, pare, kacang tanah, kacang panjang, timun, tomat, buncis dan pepaya.

"Dari rumah semua komoditas ini sudah dibungkus (packing) 5 kiloan. Barang-barang itu kami bawa ke pasar (Pasar Srago) pakai mobil. Begitu nanti sampai pasar sudah ada yang beli," kata Darmaji, salah seorang pedagang Pasar Srago, Rabu (4/8/2021) siang.

Dia menceritakan, komoditas sayur-sayuran yang dia jual itu ada yang dari hasil kebun sendiri dan ada juga titipan petani yang minta tolong dijualkan.

"Kebetulan kami ada lahan sekitar 8 pathok atau dua hektar yang kami tanami sepuluh jenis tanaman. Dan kami juga punya tenaga yang mengurusi kebun dan membantu di pasar," ujar warga Desa Sapen Kecamatan Manisrenggo itu.

Pada masa PPKM darurat yang berdampak pada pembatasan aktivitas seluruh pedagang, Darmaji juga mengaku merasakan imbasnya. Selama PPKM darurat, seluruh komoditas yang hendak dia jual harus sudah sampai di pasar pukul 10:00 WIB. Sebab pedagang hanya dibatasi berjualan hingga pukul 14:00 WIB. Sedangkan komoditas yang tidak sempat dibungkus (packing) 5 kiloan di rumah, terpaksa dibungkus di pasar.

Saat ditanya latar belakang pembeli, Darmaji menjawab pelanggannya adalah pedagang juga. Sebab komoditas yang dibeli itu nantinya akan mereka jual lagi.

Senada dikemukakan Menuk, pedagang sayuran lainnya. Kepada koranbernas.id di Pasar Srago, dia mengaku jika sayur-sayuran yang dia beli itu akan dijual lagi dengan kemasan 5 kiloan.

"Ini ada pare, cabai rawit, kacang panjang dan lain sebagainya. Semuanya sudah dibungkusi 5 kiloan. Tadi habis beli dari petani yang antar ke sini. Ini mau saya jual lagi," kata warga Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan itu.

Menanggapi pertanyaan apakah ada arti dibalik kemasan 5 kiloan itu, Menuk yang mengaku juga berjualan sayuran di Pasar Prambanan Sleman itu menjawab tidak ada. Menurutnya, kemasan 5 kiloan itu agar penjualannya lebih praktis.

Kepala Unit Pasar Srago, Agus Setiyono, mengatakan pedagang sayuran dan buah kemasan 5 kiloan itu sudah ada sejak lama. Hanya saja, kata dia, khusus pedagang buah semangka dan melon penjualannya dengan partai besar yakni satuan kuintal.

Selama PPKM darurat, seluruh pedagang pasar tradisional di Klaten, termasuk Pasar Srago, dibatasi berjualan hingga pukul 14:00 WIB. Ketika PPKM darurat diperpanjang hingga 9 Agustus 2021, pedagang boleh berjualan hingga pukul 15:00 WIB.

Agus mengapresiasi sikap pedagang dan pengunjung Pasar Srago pada umumnya yang hampir 100 persen sudah menyadari dan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir. Sebab pengelola pasar juga telah menyediakan fasilitas cuci tangan di beberapa titik.

"Hampir seratus persen sudah patuh. Kalau ada yang tidak pakai masker, pasti dicegat petugas di pintu masuk pasar. Yang tidak bawa masker kami berikan. Imbauan taat protokol kesehatan juga rutin kami lakukan lewat pengeras suara," ujarnya. (*)