Transmigrasi Ke Mahalona, Eko Ingin Mengubah Nasib

Transmigrasi Ke Mahalona, Eko Ingin Mengubah Nasib

KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Dengan wajah penuh keharuan, lima Kepala Keluarga (KK) beserta istri dan anaknya mengikuti upacara pelepasan transmigran di Kantor Transito Bantul, Jumat (19/8/2022). Lima KK dengan 18 jiwa ini diberangkatkan ke lokasi UPT Mahalona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.

Pelepasan dilakukan oleh Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih didampingi Kepala Dinas Tenaga Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Istirul Widilastuti MAP, Ketua komisi D DPRD Bantul, Suratman,Kepala Disdukcapil Bambang Purwadi dan pejabat terkait.

“Semangat saya ikut transmigrasi ke Mahalona karena  ingin mengubah nasib, ingin punya  rumah dan juga  lahan pertanian serta usaha disana. Adik saya sudah sukses transmigrasi di Mahalona, jadi saya kemudian ada niat dan tekad untuk mengikuti jejak adik saya,” kata Eko Basarudin  Warga Kalurahan Caturharjo Pandak  kepada koranbernas.id di lokasi.

Selama menikah dan punya 1 anak, Eko mengaku belum memiliki rumah sehingga mengontrak. Dan untuk menghidupi  keluarganya, Eko bekerja sebagai penggarap lahan pertanian milik orang dan dirasa  kurang mencukupi kebutuhan.

Sebelum berangkat ke lokasi transmigran, para peserta sudah mengikuti pelatihan soal pertanian. Di lokasi, peserta masing-masing akan mendapat jatah rumah dari pemerintah berikut lahan 2 hektar.

“Disana saya rencana menanam lada karena prospek. Selain juga persawahan,” ujarnya.

Sementara itu Bupati mengatakan jika para transmigran ini berasal dari 3 Kapanewon yakni Sanden, Pandak dan Banguntapan. Program  ini sangat strategis  untuk mendukung pembangunan nasional dan untuk mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Contohnya di Sumatera dan Kalimantan, lahan yang awalnya tandus kini subur ditanami.

"Lahan di Luwu masih terhampar luas dan selama ini belum  produktif, dengan adanya transmigran dari Bantul saya yakin lahan menjadi produktif. Yang sudah-sudah, transmigran dari Bantul itu sukses di lokasi,” katanya.

Sementara Surartman mengungkapkan,  DPRD Bantul mendukung program tersebut. Sebab karena sangat sesuai dengan kepentingan masyarakat.

"Kami siap support anggaran untuk kebutuhan program transmigrasi,” jelasnya.

Istirul menambahkan, mereka yang berangkat ke Mahalona berasal dari Sanden 3 KK dengan 11 jiwa, Banguntapan 1 KK dengan 4 jiwa dan dari Pandak dengan 1 KK dan 3 jiwa.“Pemberangkatan calon transmigran  dari DIY dilakukan tanggal 21 Agustus dengan pesawat udara didampingi oleh petugas Disnaketrans Bantul  dan DIY,” ungkapnya.(*)