Tinggalkan Gunungkidul, Ribuan Pencari Kerja Merantau

Tinggalkan Gunungkidul, Ribuan Pencari Kerja Merantau

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Ribuan warga Gunungkidul yang selama ini sedang mencari kerja, ikut dibawa arus balik lebaran ke berbagai kota besar di Indonesia untuk mengadu nasib. Meskipun belum semua pencari kerja ini punya harapan untuk bekerja, tetapi karena tergiur sukses perantau yang mudik lebaran, maka para tenaga produktif ini mencoba untuk ikut mencari lapangan kerja di kota.

Berdasarkan berbagai sumber yang dihubungi koranbernas.id di Gunungkidul hingga Senin  (9/5/2022), sebagian perantau yang akan kembali ke kota, membawa kerabat atau saudara bahkan tetangganya untuk mengikuti jejaknya bekerja di kota besar diantaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan berbagai kota besar yang lain.

Seperti dilakukan Maryanto perantau kawasan industri di Tangerang saat libur panjang lebaran di kampung halaman di Desa Banjarejo Kecamatan Tanjungsari ketika kembali ke tempat bekerja, sengaja membawa adik kandungnya untuk ikut mengadu nasib menjadi perantau baru, untuk diajak dipromosikan di beberapa pabrik sekitar tempat kerjanya.  “Adik saya ini lulus SMK jurusan TI, siapa tahu nanti ada pabrik yang membutuhkan,” kata Maryanto sesaat sebelum berangkat menuju Jakarta dengan menggunakan bus malam di pangkalan bus malam di Kecamatan Semin.

Hal yang sama juga dikatakan beberapa calon pencari kerja. “Sebenarnya saya ingin kuliah lagi, tetapi orang tua tidak punya biaya. Kebetulan kakak kandung sudah lama bekerja di Bandung. Dari pada bertani di rumah, saya akan mencoba mencari kerja di Bandung,” kata Singgih warga Tepus yang lulusan SMA. Kepergiannya ini diakui untuk mencari pengalaman dan mencoba untuk mengadu nasib, sebagaimana kakaknya terdahulu yang ternyata bisa sukses di sebuah pabrik tekstil.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta secara terpisah juga mengaku tidak bisa melarang warganya untuk merantau. Meski tidak ada larangan khusus terhadap warga Gunungkidul yang merantau dan mengadu nasib keluar daerah, tetapi bupati  mengharap para perantau dan urban baru itu untuk membekali diri dengan keterampilan, sehingga memudahkan dalam mencari pekerjaan di kota. 

“Sehingga jangan hanya modal nekat. Jika tidak punya bekal cukup termasuk keterampilan dan kompetensi untuk mencari kerja, lebih baik merantaunya diurungkan dulu,” pintanya.Karena di Gunungkidul sendiri, menurutnya banyak lapangan kerja yang bisa dijadikan modal hidup. “Sektor pariwisata saat ini mempunyai prospek cerah untuk bisa berkembang lebih besar lagi, sehingga berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Selain itu sektor pertanian juga cukup menjanjikan,” ujarnya.(*)