Tim UMBY Menyemangati Trini Karya Menghasilkan Produk Berbahan Kertas yang Lebih Bervariasi
Trini Karya selayaknya melakukan refreshment kembali kemampuan usahanya meningkatkan kualitas produk paperbag.
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Berdiri sejak tahun 2016 dalam menjalankan usaha paper bag, Trini Karya yang beralamat di Sinduadi Sleman berjuang untuk meningkatkan taraf hidup para anggota.
Guna membantu kondisi tersebut, Trini Karya berkolaborasi menggelar workshop dengan tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ekonomi UMBY. Tim PkM ini terdiri dari Subarjo MSi sebagai ketua dan beranggotakan Eno Casmi MBA.
Kepala Humas UMBY, Widarta MM, Selasa (30/7/2024), menjelaskan tim PkM menggelar workshop diikuti 20 anggota Trini Karya.
"Workshop dimaksudkan untuk memompa semangat dan juga bertujuan meningkatkan daya saing produk. Kegiatan telah dilaksanakan pada Sabtu (13/07/24) pekan lalu," kata Widarta.
Subarjo menjelaskan kolaborasi ini berbentuk dengan mengadakan refreshment workshop bersama Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Rakyat Indonesia (APIKRI) dan Rumahkonsul.id, yang diikuti antusias peserta.
Daya saing
"Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha dan menumbuhkan kembali semangat etos kerja para anggota," katanya.
Perwakilan dari Apikri Athi Munzilah menerangkan terdapat beberapa cara untuk mempertahankan daya saing usaha khususnya usaha yang berbasis sosial.
Di antaranya kemampuan menjaga kualitas produk, kemampuan memproduksi kuantitas produksi dan mengupayakan cara agar produk adaptif terhadap permintaan pasar atau terus melakukan inovatif.
Athi menambahkan perjalanan usaha bersama Trini Karya yang cukup panjang sudah selayaknya untuk melakukan refreshment kembali terhadap kemampuan usahanya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produk paper bag, meningkatkan kemampuan produksi paper bag untuk memenuhi permintaan pasar, serta berinovasi membuat produk lain berbahan kertas yang berbeda.
Perwakilan Apikri lainnya Harmoko juga menyampaikan, untuk melihat potensi produk berbahan kertas yang berbeda dapat mengkombinasikannya dengan bahan lain. Misal membuat kerajinan dinding yang dibuat dari limbah paper bag yang digulung menjadi hiasan dinding, bunga kertas maupun produk lainnya.
Memanfaatkan limbah
“Trini Karya harus dapat melihat potensi sekitar seperti memanfaatkan limbah yang ada lalu diinovasi menjadi kreativitas yang bernilai tinggi,” urai Harmoko.
Refreshment workshop disampaikan oleh Dian Sartika Sri M Psi dari rumahkonsul.id. Dalam materinya Dian menyampaikan pentingnya suatu usaha untuk mengetahui dan menyatukan tujuan individu dan tujuan bersama.
Salah satu Teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui dan menyatukan tujuan masing–masing anggota kelompok dan tujuan usaha adalah dengan Teknik Anchoring atau Anchor.
Anchoring merupakan teknik untuk mengetahui alasan seseorang terlibat dalam suatu aktivitas atau kegiatan. Anchor masing-masing anggota bisa saja berbeda-beda, dapat berupa materi maupun nonmateri. Alasan tersebut tidak hanya yang bersifat primer namun juga sekunder misalnya alasan salah satu anggota usaha bersama Trini Karya adalah berorientasi pada pendapatan atau uang yang dapat meningkatkan taraf hidup.
Etos kerja
“Teknik Anchor dapat meningkatkan semangat etos kerja masing–masing anggota ketika telah terpenuhi kebutuhannya sekaligus menjawab alasan mereka bergabung dengan Trini Karya,” ujar Dian.
Nuli Wilujeng Saputri selaku anggota Trini Karya mengungkapkan kegiatan ini dapat meng-upgrade anggota Trini Karya menjadi lebih berdaya yang harapannya akan berdampak bagi kemajuan usaha.
“Kami berharap hubungan antara Trini Karya dan UMBY semakin terjalin baik dan menguntungkan kedua belah pihak, serta Trini Karya dapat menjadi percontohan sinergi antara UMKM dengan kampus di Yogyakarta,” ungkap Nuli. (*)