Digelar Daring, Mahasiswa UMY Meraih Juara Kompetisi Bahasa Arab Tingkat Nasional

Digelar Daring, Mahasiswa UMY Meraih Juara Kompetisi Bahasa Arab Tingkat Nasional

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 tak menghambat dua mahasiswa ini kesulitan meraih prestasi. Buktinya, di tengah keterbatasan interaksi mahasiswa yang aktif di dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Al-Mujaddid Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UKM Al-Mujaddid UMY), Sofia Khairunnisa dan Maulidya Putri Aji mampu meraih juara lomba tingkat nasional.

Sofia Khairunnisa meraih juara pertama perlombaan puisi berbahasa Arab sedangkan Maulidya Putri Aji juga meraih juara pertama perlombaan Musabaqah Qiroatul Akhbar yang diadakan oleh Musabaqah Mahrajun Arabiah Nafilah UIN Wali Songo Semarang.

Maulidya, Kamis (3/12/2020), menjelaskan beberapa proses pembuatan video perlombaan yang dilakukan secara daring karena masih pandemi. Dia memperoleh dukungan LPKA UMY dan Laboratorium Ilmu Komunikasi UMY.

Dia melakukan pengambilan video untuk Musabaqah Qiroatul Akhbar. Setelah proses take video dilakukan kemudian diunggah di Youtube. Sistem penilaian 10 persen berasal dari like terbanyak.

“Saya mempersiapkan lomba ini dua minggu. Saya juga melatih intonasi Bahasa Arab karena pembacaan berita dalam Bahasa Arab berbeda dengan menggunakan Bahasa Indonesia,” ungkapnya.

Maulidya mengakui, mengikuti Musabaqah Qiroatul Akhbar atau pembawa berita berbahasa Arab bukan pertama kalinya dia ikuti. Mahasiswi ini pernah meraih juara pertama pada perlombaan serupa.

Sofia Khairunnisa juga menceritakan pengalamannya meraih juara pertama kompetisi lomba puisi berbahasa Arab yang dilaksanakan secara online. Dia mengirimkan video hingga di-upload di Youtube. Kriteria penilaian sama, 10 persen dengan like terbanyak.

“Awalnya ini menjadi sebuah tantangan yang cukup berat karena basik awal yang tidak pernah ikut lomba puisi dalam Bahasa Arab. Kebetulan di UKM Al-Mujadidd UMY ada kelas di bidang masing-masing, khususnya puisi Bahasa Arab. Dari UKM itu diajarkan bagaimana membaca puisi dalam Bahasa Arab,” kata Sofia.

Baginya, ada tantangan tersendiri saat membacakan puisi berbahasa Arab yakni menerjemahkan syair-syair puisi berbahasa Arab tersebut ke dalam Bahasa tubuh. “Melalui peragaan ekspresi mimik wajah dan pergerakan tangan,” paparnya. (*)