Tiga Generasi Aktor Bersatu Pentas di TBY
Dipentaskan naskah terkenal Bondan yaitu Rembulan Wungu.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Taman Budaya Yogyakarta (TBY) akan menggelar acara tahunan Gelar Karya Maestro dengan tema istimewa Tribute to Bondan Nusantara pada Selasa, 11 Juni 2024.
Acara ini merupakan penghormatan bagi Bondan Nusantara, maestro ketoprak yang telah menciptakan lebih dari 150 naskah dan menyutradarai lebih dari 500 pementasan.
Pada acara itu akan dipentaskan naskah terkenal Bondan yaitu Rembulan Wungu dengan kolaborasi tiga generasi aktor seperti Widayat, Hargi Sundari, Sugiman, Dwi Nurseto, Eko Asmoro, Riyatmi, Dalijo Angkring dan Dina Trinil di bawah arahan sutradara Tejo Suyanto.
Pementasan kali ini dirancang untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Klasik yang relevan dengan kondisi saat ini melalui penampilan yang mendalam dan penuh makna.
Penghormatan
Bambang Paningron Astiaji selaku sahabat dan sesama seniman Bondan menegaskan acara ini merupakan bentuk penghormatan bagi Maestro Ketoprak dan Duta Budaya DIY.
"Bondan telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kebudayaan atas dedikasinya, kontribusinya terhadap seni ketoprak sangat luar biasa dan tak terbatas pada wilayah DIY saja tetapi juga meluas hingga Jawa Timur," ungkapnya kepada wartawan Jumat (7/6/2024).
"Ini adalah bukti bahwa warisan Bondan tetap hidup dalam setiap pentas dan setiap generasi yang meneruskannya," tambahnya.
Bagi Tejo Suyanto, kesempatan tersebut menjadi ruang belajar yang sangat luas. "Saya mendapat banyak ilmu dari para narasumber yang luar biasa," katanya.
Tetap relevan
Dengan tiga generasi aktor Tejo berharap dapat menunjukkan bahwa warisan Bondan tetap hidup dan relevan untuk masa kini dan masa depan.
Gelar Karya Maestro Bondan Nusantara diharapkan tidak hanya menjadi ajang apresiasi tetapi juga pengingat akan pentingnya melestarikan seni dan budaya Indonesia. "Kami mengajak masyarakat untuk hadir dan merasakan semangat yang Bondan selalu perjuangkan," ajak Tejo.
Dengan konsep konvensional yang sederhana namun mendalam, pementasan akan fokus pada nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.
Gelar Karya Maestro Bondan Nusantara bukan hanya mengenang masa lalu tetapi juga membangun masa depan seni ketoprak Indonesia dengan menghormati karya-karya besarnya. (*)