Tiba-tiba Semua Mendongak ke Arah Langit

Tiba-tiba Semua Mendongak ke Arah Langit

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Hujan lebat yang mengguyur wilayah DIY sejak Rabu (4/3/2020) siang hingga Kamis (5/3/2020) siang membuat cuaca Kota Yogyakarta terasa dingin. Matahari sempat muncul meski hanya sebentar kemudian tertutup gumpalan awan hitam disertai hujan.

Di antara gerimis kecil Kamis sore menjelang senja terbenam di cakrawala, warga dikejutkan munculnya pelangi, tidak saja warnanya indah mempesona tetapi juga melengkung sangat panjang.

Tiba-tiba saja semua mendongak ke arah langit. Wisatawan di Titik Nol Kilometer tak ingin melewatkan momentum langka tersebut. Spontan mereka mengabadikan fenomena alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa itu menjadi foto kenangan yang indah untuk dibagikan.

Beruntunglah wisatawan yang sore itu berada di kawasan Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Dari tanah lapang tersebut mereka bisa leluasa mengamati pelangi di langit timur, utuh tanpa terpotong bangunan beton yang menghalanginya.

Tidak sedikit pengendara kendaraan bermotor sengaja berhenti di kawasan ini demi mengabadikan pendar warna-warni pelangi dengan kamera smartphone miliknya.

Kesibukan kerja maupun aktivitas rutin yang banyak menyita waktu memang sering membuat orang lupa melihat langit. Pelan-pelan, pelangi itu menghilang seiring suara azan Maghrib mulai berkumandang.

Longsor dan banjir

Hujan deras selama beberapa hari terakhir mengakibatkan beberapa titik di wilayah di DIY mengalami banjir. Warga diimbau tetap waspada.

Sedangkan tanah longsor di wilayah Bantul terjadi di perbukitan Dusun Ngreco Kecamatan Pundong dan Dusun Seropan Desa Muntuk Kecamatan Dlingo.

“Longsor tepat di depan rumah Pak Rutijo. Longsoran menutup jalan menuju tiga rumah lainnya,” kata Aipda Sutriyono, Bhabinkamtibmas Desa Seloharjo. Sedangkan di Desa Muntuk, tanah longsor mengenai tembok samping rumah Sutrisno.

Banjir juga terjadi di kabupaten tetangga DIY yaitu Purworejo. Di wilayah itu banjir terjadi akibat meluapnya tiga sungai sekaligus, yakni Bogowonto, Jali dan sungai Wawar.

Tercatat setidaknya lima wilayah kecamatan terdampak banjir yaitu Kecamatan Bagelen, Purwodadi, Ngombol, Grabag dan Butuh. Bahkan banjir menggenangi persawahan seluas ribuan hektar. (sol)