Tetap Pertahankan Konsep Jawa, Inilah Hotel Legendaris Berfasilitas Lengkap di Jogja

Sudah hampir 3 dasawarsa, hotel legendaris di Jogja ini, tak banyak mengubah tampilan. Loman mengonsepkan etnik budaya Jawa otentik di seluruh aspek bangunannya

Tetap Pertahankan Konsep Jawa, Inilah Hotel Legendaris Berfasilitas Lengkap di Jogja
Salah satu sudut Loman Park Hotel Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Jalan-jalan ke Jogja, salah satu yang perlu dilihat adalah nuansa etnisitas Jawa yang kental. Sebagai Kota Budaya, Jogja memang masih kuat dengan tradisi Jawanya. Baik dalam percaturan kehidupan sosial, atraksi dan bahkan dalam bentuk atau model bangunan, yang masih banyak mempertahankan gaya arsitektur Jawa.

Lihat saja di setiap pintu masuk ke Jogja, corak Jawa dengan mudah ditemukan. Pun saat tamu mendarat di Yogyakarta International Airport (YIA), atau di Stasiun Tugu Jogja. Demikian pula kala wisatawan mulai masuk ke sudut-sudut kota dan bahkan menginap di hotel.

Nah, salah satu hotel yang masih kuat mempertahankan corak dan tradisi Jawa, adalah Loman Park Hotel. Meski sudah hampir 3 dasawarsa, hotel legendaris di Jogja ini, tak banyak mengubah tampilan. Loman mengonsepkan etnik budaya Jawa otentik di seluruh aspek bangunannya. Ini tergambar sejak dari area lobi yang berdesain falsafah joglo. Mengusung tagline “Care About Convenience”, Loman berkomitmen memberikan pelayanan yang prima kepada tamu-tamunya melalui keramahan khas masyarakat Yogyakarta. 

Ada hal unik ketika berkunjung ke Loman, yaitu setiap karyawan akan menyapa dengan senyuman serta sapaan dalam bahasa Jawa seperti “Sugeng Enjing, Sugeng Sonten. Sapaan khas Jawa yang kental. 

Bagi mereka yang pernah tinggal di Jogja, Loman Park Hotel dulunya disebut dengan nama Hotel Radison. Lokasinya di Jalan Gejayan Jogja, sangat dekat dengan pusat kota dan kampus negeri tertua Universitas Gadjah Mada.

Berdiri sejak tahun 1995 dengan nama Radison, tepat pada tanggal 28 Oktober 2023, hotel ini resmi berganti nama menjadi Loman Park Hotel di bawah naungan manajemen Atap Hospitality. Bukan hanya sekadar berganti nama, Loman juga bertransformasi, bertumbuh, dan berinovasi, sambil tetap mempertahankan bangunan yang kokoh hingga sekarang. 

Handono S. Putro, General Manager Loman Park Hotel Yogyakarta menuturkan, Loman Park Hotel Yogyakarta hadir sebagai hotel yang mempertahankan unsur kebudayaan Jawa khas Yogyakarta melalui arsitektur bangunan serta suasana yang dihadirkan. Selain sebagai ciri khas, ini juga merupakan bagian dari upaya untuk terus nguri-uri atau mempertahankan kekayaaan salah satu budaya nusantara.

Meski bertahan dengan konsep Jawa tradisional, Loman sejatinya menjadi hotel dengan fasilitas terlengkap di Kota Jogja. Mulai dari fasilitas kolam renang dengan tiga pilihan untuk dewasa, anak-anak dan balita, Hulahoop Wellness sebagai pusat rekreasi kebugaran dengan berbagai fasilitas seperti gym, tenis, voli pantai, basket, pilates/poundfit, jacuzzi, sauna, serta spa untuk memanjakan diri, hingga kids club bagi keluarga yang membawa anak-anak. 

Media gathering di Loman Park Hotel. (istimewa)

Tak mengherankan, karena hotel ini memiliki area yang sangat luas untuk sebuah hotel yang ada di pusat kota, mencapai hampir 3 hektar. 

“Rencana kami menginap di Loman hanya untuk beristirahat. Tapi ternyata kami tidak pergi ke mana-mana karena fasilitasnya sangat lengkap. Pagi hari kami sekeluarga berenang, lalu langsung menuju jacuzzi, dan sore hari kami tutup dengan bermain tenis. Luar biasa. Sangat jarang ada hotel dengan fasilitas selengkap ini di tengah kota,” ujar Kesia Envy, salah satu tamu yang menginap di Loman.

Go Green

Loman juga menjaga keselarasan bangunan Jawa dengan rimbunan pepohonan, serta mempertahankan area taman. Hal tersebut diwujudkan melalui program Memayu Hayuning Bawana, sebuah program untuk mengurangi penggunaan plastik seperti penggantian botol mineral dengan botol kaca, penggunaan amenities dari bahan daur ulang, serta pengolahan sampah hotel untuk dijadikan kompos.

“Saat ini, program tersebut sudah berjalan dan tamu sangat mengapresiasi inisiatif kami. Bahkan, kami sempat menjadikannya sebagai program menginap untuk membuat kompos bersama,” ujar Handono S. Putro, saat acara media gathering, Kamis (26/9/2024).

Tak heran jika masyarakat Yogyakarta yang dulu kurang memperhatikan hotel ini, kini justru mulai tertarik karena transformasi, inovasi, serta pertumbuhan yang melibatkan seluruh elemen. Loman Park Hotel Yogyakarta bukan hanya sekadar hotel, melainkan sebuah destinasi yang wajib dikunjungi ketika berlibur di Yogyakarta.

Sebagai bagian dari industri pariwisata dan budaya di Jogja, Loman juga mengedepankan sinergi dengan UMKM guna memberikan kesempatan kepada mereka untuk berperan serta dalam memajukan pariwisata Jogja melalui produk-produk yang dipajang di area lobi. 

“Kami ingin selalu melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk tumbuh bersama Loman. Dalam hal ini, kami menggandeng UMKM yang terkurasi untuk dapat menjual produknya di area lobi Loman. Salah satu yang bisa dicoba tamu, adalah produk wedang rempah-rempah yang hadir di setiap kamar. Jadi bukan sekadar kopi dan teh,” lanjut Handono. (*)