Terjadi Penumpukan Sampah di Sejumlah Pasar

Terjadi Penumpukan Sampah di Sejumlah Pasar

KORANBERNAS.ID -- Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Klaten akan mengelola seluruh sampah pasar di kabupaten ini.

Ini karena terjadi penumpukan sampah di sejumlah pasar. Untuk itu, beberapa waktu lalu Disdagkop UKM membeli dua unit mobil pikap.

Kepala Disdagkop UKM Bambang Sigit Sinugroho mengatakan sedianya yang diusulkan lima unit mobil pikap, yang disetujui hanya dua unit.

"Mobilnya sudah ada di belakang kantor. Ada dua unit. Ke depan mobil itu digunakan untuk mengangkut sampah yang ada di pasar-pasar," kata Bambang Sigit, Selasa (12/11/2019).

Sampah-sampah di tempat penimbunan sampah (TPS) nantinya bisa didrop ke TPS 3R yang membutuhkan atau dibuang ke tempat penimbunan akhir (TPA) sampah milik pemkab di Desa Troketon Kecamatan Pedan.

Jika program itu sudah efektif berjalan maka kebersihan pasar akan terjaga.

Selama ini, sampah di TPS pasar ada yang setiap hari diambil oleh petugas Bidang Kebersihan dan Pertamanan (KP) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) dan ada juga yang hanya beberapa kali seminggu.

Akibatnya sampah di TPS pasar menumpuk karena tidak hanya berasal dari para pedagang namun dari warga di sekitar pasar juga.

Tumpukan sampah di TPS sampah Pasar Tegalgondo Kecamatan Wonosari Klaten. (masal gurusinga/koranbernas.id)

Ini terjadi di TPS sampah Pasar Klaten belakang Matahari Plasa, TPS sampah Pasar Puluhwatu Desa Demakijo Kecamatan Karangnongko, TPS sampah Pasar Srago, TPS sanpah Pasar Totogan Ngawen, TPS sampah Pasar Kembang Kemalang dan TPS sampah Pasar Tegalgondo Wonosari.

Sampah di Pasar Tegalgondo Kecamatan Wonosari, kata petugas pasar, diambil seminggu sekali. Kondisi TPS terbuka untuk umum. Dalam hitungan beberapa hari saja tumpukan sampah langsung membeludak.

Begitu pula di pasar lain yang memiliki TPS sampah. Bahkan ada yang pernah memprediksikan mayoritas sampah yang dibuang di pasar berasal dari warga di sekitar pasar.

Namun tidak demikian halnya di Pasar Delanggu yang sama sekali tidak memiliki TPS sampah.

Sampah yang ada di pasar hanya ditumpuk di pinggir jalan ke arah stasiun kereta api.

Karena letaknya di pinggir jalan pasti mengganggu pengguna jalan maupun warga yang tinggal di seberang jalan sebelah utara pasar. (sol)