Terjadi Kemunduran Proses Belajar Akibat Pandemi

Terjadi Kemunduran Proses Belajar Akibat Pandemi

KORANBERNAS.ID, PURBALINGGA -- Untuk mengatasi terjadinya learning loss atau kemunduran dalam proses belajar siswa akibat pandemi, penguatan literasi dan numerasi di sekolah dipandang sangat penting. Salah satu strategi yang bisa ditempuh adalah pengembangan lingkungan kaya teks di sekolah.

"Jika lingkungan suatu sekolah tampak bersih dan tidak kaya teks, maka patut dipertanyakan sekolah itu dalam upaya membangun budaya literasi," ujar Dra Febri Hartanti Purbaningrum MPd, Widyaprada Ahli Madya Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Jawa-Tengagh, pada acara pendampingan tim peningkatan kompetensi literasi daerah di Aula Soedirman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Kamis (24/3/2022).

Kegiatan itu dibuka Kepala Dindikbud Purbalingga, Trigunawan Setyadi SH MH, diikuti 20 orang penggerak literasi dari berbagai unsur, seperti guru, kepala sekolah, pejabat Pemkab), media, pengawas sekolah dan sebagainya.

Febri Hartanti mengemukakan, penguatan literasi memerlukan lingkungan yang mendorong pengembangan ketrampilan berbicara, menyimak, membaca, menulis melalui berbagai cara dan media termasuk cetak dan digital.

Untuk itu, di lingkungan sekolah perlu dibuat lingkungan kaya teks. Yakni lingkungan di mana anak–anak berinteraksi dengan berbagai bentuk bahan bahan cetak, termasuk tanda–tanda, sudut belajar yang berlabel, cerita dinding, displai kata, mural berlabel, papan bulletin, grafik dan diagram, puisi, dan berbagai bahan cetak lain.

“Ruang kelas literat dapat menarik dan mendorong siswa untuk mengambil bagian dalam banyak pengalaman belajar yang diberikan oleh sekolah," ujarnya.

Lingkungan fisik kelas yang kaya teks, lanjut Febri Hartanti, dapat mendorong pembelajaran literasi.Contohnya, bahan cetak yang ditempel di dinding, tulisan rumus-rumus matematika yang ditulis di tangga, kalimat motivasi di setiap sudut kelas dan sebagainya.

"Seorang guru perlu menanyakan pada diri sendiri, apakah kelas saya mendorong pembelajaran literasi?” ujar Febri Hartanti.

Dalam kesempatan itu, Febri Hartanti mengajak Dindikbud Purbalingga untuk membentuk Tim Pendamping Literasi Daerah (TPLD) yang dikuatkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati. TPLD sebuah sistem pendukung yang memiliki peran sentral dalam mendorong sekolah sebagai motor penggerak Pendidikan terutama terkait dengan literasi dan numerasi.

"TPLD memiliki tugas utama yaitu melakukan penguatan kemampuan literasi dan numerasi di sekolah terutama yang terkena dampak dari learning loss yang diakibatkan oleh pandemi Covid 19," tegasnya.

TPLD, lanjut Febri Hartanti,  bertanggung jawab untuk melakukan sejumlah langkah strategis dan taktis guna  membantu sekolah mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pembelajaran jarak jauh (PJJ). Langkah-langkah tersebut di antaranya melakukan pemetaan terhadap kebutuhan di lapangan dalam rangka penguatan literasi dan numerasi di sekolah berdasarkan kondisi dan situasi di daerah.

Kemudian, membekali dan membantu Tim Literasi Sekolah (TLS)  dalam merancang strategi yang taktis dan efektif dalam penguatan literasi dan numerasi pada masa normal.(*)