Tenda PKL Wahidin Dipastikan Ramah Pejalan Kaki

Tenda PKL Wahidin Dipastikan Ramah Pejalan Kaki

KORANBERNAS.ID—Mengikuti jejak PKL di Malioboro, Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Wahidin Yogyakarta, menyiapkan desain tenda baru. Gambaran desain tenda dirancang oleh para PKL. Gambar awal ini kemudian dipoles oleh tim dari Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) selaku fasilitator.

DItemui disela-sela workshop pembuatan desain tenda di kampus UKDW, Saiful Margono selaku perwakilan pedagang menjelaskan, pembuatan desain tenda ini, merupakan langkah awal dari penataan yang akan dilakukan PKL.

Dengan desain baru nanti, tenda-tenda dari warung PKL akan dibuat seragam sehingga lebih indah dan apik.

“Tenda ini nanti bukan hanya membuat tampilan tempat berjualan kami lebih indah. Tapi juga aman dari terpaan hujan dan tetap nyaman. Nyaman dan bersahabat dengan pejalan kaki yang melintas di trotoar,” katanya, Selasa (3/12/2019).

Dikatakan, penataan akan dilakukan menyeluruh terhadap tempat berjualan dari 32 pedagang di sepanjang Jalan Wahidin Sudiro Husodo yang melintas di depan kampus UKDW. Penataan dilakukan dengan memperhatikan tipologi dari masing-masing tempat berjualan mereka.

Tutun Seliari staf pengajar dari Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW selaku anggota tim fasilitator mengatakan, penataan PKL di Jalan Wahidin, akan dilakukan secara bertahap. Untuk awal, penataan lebih difokuskan pada perbaikan penampilan tempat berjualan, dengan membuat tenda yang seragam.

Pedagang anggota PKL Wahidin menunjukkan sebagian dari desain awal tenda mereka. (istimewa)

Desain dasar dari tenda, dibuat oleh para pedagang sendiri. Dari desain kasar ini, kemudian disempurnakan oleh tim dari UKDW sehingga bisa diaplikasikan dengan baik.

“Perhatian kami, bagaimana desain ini indah, mudah diaplikasikan dan harga seefisien mungkin. Kami sangat mengapresiasi semangat dan keinginan para pedagang yang ingin berbenah. Ini pertama kalinya penataan PKL dilakukan secara partisipatoris dengan keterlibatan pedagang sejak awal,” katanya.

Tim, kata Tutun, sudah melakukan survey secara detail. Menurutnya, keberadaan PKL di depan kampus UKDW ini, masih snagat mungkin ditata dengan memperhatikan semua aspek.

“Awalnya memang lebih ke penampilan. Tapi ke dean, kami bersama PKL juga akan menata ulang masalah sistem yang menyamgkut pengelolaan air bersih, sampah dan penanganan limbah,” lanjutnya.

Ketua PPKLY DIY, Wawan Suhendro, menambahkan, langkah penataan yang dilakukan ini, merupakan bagian dari pembenahan yang terus dilakukan pedagang agar semakin baik dari waktu ke waktu.

Penjual warung seafood di Jalan Wahidin ini mengatakan, bagi pedagang, pembenahan merupakan hal yang tidak terelakkan agar mereka tetap bisa berjualan di ruang publik.

“Kami semua sudah sepakat untuk terus berbenah. Dengan cara ini, kami berharap keberadaan PKL di Jalan Wahidin khususnya dan di DIY secara umum, dapat menjadi bagian saling melengkapi dan harmonis dengan lingkungan,” tandasnya.

Pihaknya berharap, desain tenda ini bisa selesai Desember 2019. Selanjutnya, pada Januari 2020, desain tenda sudah dapat diaplikasikan di lapangan, dengan membuat satu tenda percontohan. Setelah evaluasi, pihaknya kemudian akan menerapkannya untuk semua pedagang. (SM)