Tembang Bebuden Pemenang Lomba Cipta Lelagon Bocah

Tembang Bebuden Pemenang Lomba Cipta Lelagon Bocah
Para pemenang Lomba Cipta Lelagon Bocah mendapatkan penghargaan di Kompleks Pakualaman, Jumat (16/6/2023). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Tembang Bebuden karya Aji Santoso Nugroho warga Dusun Jetak RT O3/RW 28 Kapanewon Sendangtirto Kabupaten Sleman berhasil menjadi juara pertama Lomba Cipta Lelagon Bocah.

Lomba yang digelar Dinas Kebudayaan DIY bekerja sama dengan Puro Pakualaman tersebut dalam rangka Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-211 (Masehi) atau 217 (Jawa), Jumat (16/6/2023) malam.

Lomba diikuti 27 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut kemudian diseleksi menjadi sepuluh terbaik kemudian dipilih enam terbaik untuk memilih juara satu, dua dan tiga.

Dewi Nurhasanah, salah seorang juri lomba sekaligus sebagai pemerhati budaya di sela-sela rapat dewan juri mengatakan, kegiatan tersebut untuk nguri-nguri kabudayan atau melestarikan budaya Jawa. Selain itu digelar untuk menguatkan Keistimewaan Yogyakarta.

Hal ini sesuai amanat Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY, sekaligus pelembagaan peran dan tanggung jawab Kadipaten Pakualaman dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta.

"Kebudayaan Jawa merupakan warisan budaya bangsa dengan diwujudkan melalui pemeliharaan, pendayagunaan, serta pengembangan dan penguatan nilai-nilai, norma, adat istiadat dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta," jelasnya.

Salah satu ajang penciptaan kreatif, lanjut dia, adalah melalui Lomba Cipta Lelagon Bocah. Lomba Cipta Lelagon Bocah sangat diperlukan untuk meningkatkan produk budaya berupa lagu anak berbahasa Jawa yang sarat dengan nilai-nilai kebaikan.

Afirmasi-afirmasi positif perlu disampaikan kepada anak-anak usia dini untuk mempersiapkan pribadi-pribadi yang mapan secara mental kualitas ke-Yogyakarta-an, yaitu dengan melalui kegiatan yang asik dan mendidik yaitu melalui bernyanyi.

"Hal itu sejalan dengan meningkatnya popularitas lagu-lagu pop Jawa dewasa, perlu didampingi melalui pengawalan lagu anak. Muaranya anak usia dini memiliki lagu yang dinyanyikan yang sesuai dengan jenjang usianya, sebelum menyanyikan lagu Jawa dewasa," ungkapnya.

Lomba Cipta Lelagon Bocah ini, lanjut dia, memiliki tujuan mengejawantahkan amanat Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2012.

Selain itu, juga meningkatkan produksi lagu anak berbahasa Jawa yang mengandung nilai budi pekerti luhur untuk mempersiapkan generasi penerus yang berkarakter dan berbudaya.

Kemudian, memberikan wadah bagi seniman, praktisi, akademisi dan masyarakat luas dalam berkarya khususnya di bidang lelagon bocah. ''Jadi lomba ini mempunyai tujuan mulia,'' kata dia. (*)