Nano Warsono Ungkap Identitas Jogja Melalui Pameran “Jogja Incognita”
KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Yogyakarta yang terkenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, masih merupakan tempat yang penuh misteri bagi banyak orang. Bagi Nano Warsono, seorang seniman dan kurator, Yogyakarta adalah tempat yang belum sepenuhnya dipahami, meskipun ia telah tinggal di kota ini selama 25 tahun.
Dalam pameran terbarunya “Jogja Incognita”, Nano mencoba mengungkap identitas Yogyakarta melalui karya-karya hitam putih yang merefleksikan pengalaman dan perjalanannya di kota ini.
Pameran yang berlangsung di gerai kacamata Vherkudara's Spirit Sleman, ini menawarkan perspektif unik tentang Yogyakarta dan bagaimana kota ini dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
”Judul Jogja Incognita terinspirasi dari idiom “Terra Incognita”, yang berarti tanah yang tidak diketahui. Ia ingin menunjukkan bahwa Yogyakarta masih merupakan tempat yang belum sepenuhnya dipahami olehnya, meskipun ia telah tinggal di kota ini selama 25 tahun,” ujar Nano saat ditemui di sela pembukaan pameran pada Selasa (3/9/2024).
“Yogyakarta adalah kota yang penuh misteri. Saya ingin menunjukkan bahwa kota ini masih merupakan tempat yang belum sepenuhnya dipahami, bahkan bagi orang yang telah tinggal di sini lama,” imbuhnya.
Pameran ini juga menampilkan mural yang dibuat oleh Nano selama 5 malam, yang merupakan bagian dari prosesnya dalam mengenal Yogyakarta. Ia ingin menunjukkan bahwa seni dapat beradaptasi di tempat manapun, bahkan di gerai kacamata.
“Seni tidak harus terbatas pada galeri atau ruang pameran. Saya ingin menunjukkan bahwa seni itu luwes seperti air dapat hidup di mana saja, bahkan di tempat yang tidak terduga,” imbuhnya.
Vherkudara sendiri juga memiliki konsep yang unik, dengan desain yang seperti galeri seni dan ruang pameran yang terbuka untuk seniman-seniman muda.
Antino Restu, Bisnis and Product Development Vherkudara Eyewear, menjelaskan bahwa toko ini ingin menjadi tempat yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga menjadi tempat yang dapat mempertemukan seniman dan masyarakat.
“Kami ingin menjadi tempat yang dapat mempertemukan seniman dan masyarakat, dan memberikan kesempatan bagi seniman-seniman muda yang memiliki identitas seperti halnya jenama Vherkudara,” kata Antino.
Vherkudara juga telah berkolaborasi dengan beberapa seniman dan musisi, termasuk Custom Works Zon milik Yuichi Yoshizawa, builder motor kustom asal Jepang, dan grup band rock legendaris God Bless. Antino menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya Vherkudara untuk mendukung kreativitas dan inovasi.
“Kami lebih mempertimbangkan bagaimana orang itu mendedikasikan waktunya untuk berkarya, berpikir, menggagas dalam hidupnya,” kata Antino.
Pameran “Jogja Incognita” berlangsung hingga Desember 2024 dan menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk mengungkap misteri Yogyakarta melalui seni. (*)