Kebiasaan Mencuci Tangan Dengan Sabun Mengendor

Kebiasaan Mencuci Tangan Dengan Sabun Mengendor

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN—Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun masyarakat Kebumen, tidak sebaik di awal pandemi Covid-19. Memang, mencuci tangan di tempat umum sudah menjadi kebiasaan sebagian warga yang bekerja di tempat umum. Namun itu dilakukan tangan sabun.

Seperti di kompleks Pasar Koplak, di Kecamatan Kebumen. Sejumlah warga masih memanfaatkan air dari penampungan yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen.

Satgas Penanganan Covid-19 Kebumen, sejak awal pandemi awal Juni 2020. Karena sering tidak ada sabun, mereka cuci tangan tanpa sabun.

Beberapa tukang becak di tempat itu Selasa (10/11/2020) mengungkapkan, air di penampungan sudah rutin diisi. Namun persediaan air terkadang tidak dilengkapi dengan sabun.

“Sudah semingguan tidak ada sabun,” kata seorang tukang becak yang mangkal di sekitar tempat cuci tangan.

Petugas pasar Koplak Supranto mengakui, tidak setiap saat mengecek sabun di tempat itu. Namun dia berjanji akan lebih sering mengecek tempat cuci tangan, seperti tersedianya sabun cuci.

Saat ini, di Pasar Koplak hanya ada 3 karyawan yang melayani 300 pedagang.

“Saya bertugas memungut retribusi,” kata Supranto.

Menanggapi masalah ini, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen Mugiyo, SH kepada koranbernas.id menjelaskan, sabun untuk keperluan cuci tangan di pasar-pasar yang dikelola Pemkab Kebumen cukup.

Dinas katanya, memperoleh sabun untuk cuci tangan dari Dinas Perumahan Kawasan, Permukiman dan Lingkungan Hidup Kebumen.

Mekanismenya, pengelola pasar meminta kepada Unit Pelaksana Tehnis (UPT) pasar. Sedangkan penyaluran sabun untuk keperluan pengunjung pasar, melalui UPT Pasar.

“Sekarang jika ada UPT membutuhkan sabun, kita pastikan tersedia,” kata Mugiyo.

Di UPT Pasar 1 yang mengelola 8 pasar, termasuk Pasar Koplak dan Pasar Tumenggungan, kebutuhan sabun cuci tangan tambah 25 liter sebulan. keterlambatan pengisian sabun untuk cuci tangan di pasar, seperti pasar Koplak, akan menjadi perhatian dinas. (*)