Tekan Penyebaran Covid-19, Sosialisasi Protokol Kesehatan Harus Gencar

Tekan Penyebaran Covid-19, Sosialisasi Protokol Kesehatan Harus Gencar

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman terus gencar melakukan sosialisasi dan penegakan disiplin protokol kesehatan yaitu cuci tangan, memakai masker dan jaga jarak. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 di kabupaten tersebut.

"Kasus positif Cobid-19 di Sleman memang lebih tinggi dari daerah lain di DIY, ini dimungkinkan karena jumlah penduduk di Sleman juga terbesar di DIY," kata  Shavitri Nurmala Dewi, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Senin (5/10/2020).

Shavitri mengatakan perkembangan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (5/10/2020) terdapat tambahan jumlah kasus sebanyak 21 kasus. Sedangkan pada Minggu (4/10/2020) terdapat tambahan 7 kasus positif.

"Secara total kasus Covod-19 di Kabupaten Sleman hingga Minggu, 4 Oktober tercatat jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.268 kasus, pasien sembuh sebanyak 858 kasus dan pasien positif Covid-19 meninggal sebanyak 23 orang," katanya.

Kasus suspek hingga Minggu (4/10/2020) terdapat 3.683 orang dan suspek meninggal 36 orang. Sementara untuk 'screening' sudah dilakukan sebanyak 30.321 orang.Penambahan kasus Covid-19 di Sleman dalam sepekan terakhir menunjukkan tambahan yang cukup tinggi, rata-rata di atas angka 20 hingga 45 kasus per hari, dan mulai menunjukkan angka menurun dalam dua hari terakhir.

Karenanya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman memprioritaskan ruang isolasi di rumah sakit bagi pasien Covod-19 kategori rentan, seperti lanjut usia, ibu hamil, balita, serta pasien dengan penyakit penyerta.

"Pasien kasus konfirmasi positif bumil dan balita maupun yang tidak bisa mandiri dan berkebutuhan khusus semua diisolasi di rumah sakit," paparnya.

Shavitri juga menjelaskan untuk pasien ansimtomatik atau yang tanpa gejala dilakukan isolasi di fasilitas kesehatan (faskes) darurat Asrama Haji Sleman atau isolasi mandiri.

"Di faskes darurat Asrama Haji Sleman, terdapat ruang isolasi yang memadai, selain itu juga terdapat faskes darurat di Rusun Gemawang," tutur Shavitri.

Shavitri menyebutkan dalam dua hari terakhir di Sleman terdapat peningkatan signifikan jumlah kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Pada Minggu (4/10/2020) terdapat sebanyak 56 kasus pasien sembuh, sedangkan pada hari Senin (5/10/2020) terjadi lagi peningkatan pasien sembuh yakni sebanyak 68 pasien yang dinyatakan sembuh.(*)