Tarian Siswa SD Negeri Dukuh 2 Meriahkan Gebyar Batik

Tarian Siswa SD Negeri Dukuh 2 Meriahkan Gebyar Batik

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Siswa-siswi SD Negeri Dukuh 2 Sleman ikut meramaikan gelaran Gebyar Batik, yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sleman. Kegiatan Gebyar Batik digelar di dua tempat, yaitu di Gedung Dekranasda dan di Sleman City Hall. Kegiatan ini merupakan rangkaian merayakan Hari Batik tanggal 2 Oktober.

Dalam rangkaian acara Gebyar Batik 20-23 Oktober 2022 ini, panitia mengadakan beberapa lomba tingkat TK dan SD, serta beberapa pelatihan untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Acara yang diadakan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman sebagai sasarannya yaitu sekolah TK dan SD di Kapanewon Sleman.

“Ini menjadi ajang aktualisasi diri bagi siswa. Merupakan ajang kreatifitas dari sekolah dan peserta didik, sebagai penguatan pendidikan karakter seperti etik, estetik dan literasi. Selain itu peserta didik juga mempertahankan budaya luhur, lokalitas, identitasnya dan berpikiran terbuka dengan budaya lain, sehingga saling menghargai sesama serta memiliki tanggung jawab. Hal ini sejalan dengan visi misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yaitu Berkebhinekaan global,” ungkap Himawan Marutiari,Kepala Sekolah SD Negeri Dukuh 2 dala rilisnya, Jumat (21/10/2022) malam.

Himawan mengatakan, acara mendapat sambutan baik dari beberapa sekolah dan sanggar di kapanewon Sleman. Salah satu agenda kegiatan yaitu Penampilan ekskul TK dan SD yang bertempat di Sleman City Hall. Kegiatan pementasan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik sebagai ajang aktualisasi diri.

“Ada 14 siswa-siswi kami yang mementaskan tiga tarian yaitu Tari Incling Janget, Tari Kalongking dan Tari Jaranan,” imbuhnya.

Perlu diketahui bahwa seni tari merupakan salah unsur dari seni karawitan yang menggabungkan instrumen musik gamelan, suara , dan gerakan dalam sebuah tarian. Selain kegiatan esksul karawitan, sekolah juga memiliki ekskul pramuka, batik dan atletik.

Sebagian siswa SD Negeri Dukuh 2 berlatih menjelang pentas di acara Gebyar Batik. (istimewa)

Selaras dengan dasar tari yaitu wiraga (gerak), wirama (irama yang selaras) dan wirasa (penjiwaan) filosofi dalam pengasuhan anak mengawal tumbuh kembangnya hingga dewasa. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan ketiga dasar tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat memperkuat pendidikan karakter peserta didik di lingkungan sekolah dan masyarakat. Seperti halnya unggah-ungguh, tepa selira yang tidak terlepas dari dasar tari tersebut.

Tak hanya guru, orang tua siswa juga sangat antusias dengan kegiatan yang diadakan Dekranasda. Terbukti mereka ikut berpartisipasi baik tenaga, materiil dan motivasi. Pendidikan tidak terlepas dari peran orang tua, guru dan masyarakat.

“Dukungan dari orang tua sangat membantu keberhasilan peserta didik. Pendidikan di sekolah tidak bisa berhasil tanpa dukungan orang tua, sesuai dengan trias pendidikan yaitu rumah, sekolah dan masyarakat. Ucapan terimakasih tak terhingga kepada orang tua yang telah mendukung pendidikan putra putrinya,” ungkap Himawan.

Salah seorang wali murid, Fitri, mengatakan, kegiatan semacam ini sangat bagus diadakan karena dapat melatih mental anak dan sebagai bekal untuk kehidupannya.

“Terbukti bahwa anak saya yang dahulu tidak memiliki semangat belajar setelah ikut tari dan karawitan semangat belajar meningkat,” ungkapnya.

Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan setiap anak berbeda-beda. Siswa dikatakan cerdas tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik. Kecerdasan banyak jenisnya, salah satunya kecerdasan musikal dan kinestik. Orang tua dan guru harus jeli melihat jenis kecerdasan anak, sehingga pendidikan anak akan sesuai dengan kebutuhannya karena setiap anak itu unik dan tidak sama.

“Oleh karena itu, dengan adanya keseimbangan otak kanan dan kiri diharapkan peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sebagai bekal menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya. (*)