Tampil Memukau di IST Festival, FSTVLST Sampaikan Pesan Sosial
Ini adalah suara tentang darurat iklim untuk menghadapi realitas kerusakan lingkungan.
Muhammad Zukhronnee Muslim 
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Transmart Maguwoharjo menjadi saksi perhelatan musik IST FESTIVAL 2023. Acara ini merupakan kolaborasi antara Jala Skena, sebuah jejaring komunitas seni di Yogyakarta dan FSTVLST, sebuah band rock eksperimental dan progresif yang juga berasal dari kota pelajar ini.
IST FESTIVAL menampilkan 17 band pilihan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Solo, Semarang, dan tentu saja Yogyakarta.
Beberapa nama yang cukup familiar di kalangan penikmat musik adalah Soegi Bornean, The Melting Minds, The Jeblogs, Louis dan Syrian.
Namun, yang paling ditunggu-tunggu oleh para penonton adalah penampilan FSTVLST, headliner sekaligus tuan rumah acara ini.
"Kami mengambil kesempatan ini untuk memperkenalkan ulang album kedua mereka yang berjudul II, album ini yang resmi dirilis pada 2020, namun belum banyak dinyanyikan di sebuah konser," kata Sirin Farid Stevy, vokalis FSTVLST sebelum naik panggung.
ARTIKEL LAINNYA: Rayakan Kolaborasi dan Berjejaring FSTVLST dan Jala Skena Gelar IST FESTIVAL 2023
Album ini berisi sembilan lagu yang melanjutkan eksperimen musik dan lirik yang dilakukan oleh FSTVLST di album Hits Kitsch yang diluncurkan pada 2014.
Penampilan FSTVLST di IST FESTIVAL 2023 memperoleh sambutan yang sangat positif dari para penonton. Mereka sangat hafal dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh FSTVLST baik masih bernama Jenny hingga kolaborasi teranyar mereka bersama Fani Soegi Bornean.
Saat duet, Fani terkesima dengan penonton yang sangat antusias. Fani sempat tercekat dan terbata-bata tatkala prolog Enam Masa dibacakan. Farid pun mengampiri menenangkan Fani sampai lirik Enam Masa yang diluncurkan di kanal YouTube FSTVLST tersebut rampung ia senandungkan.
Selain Enam Masa, FSTVLST juga membawakan lagu baru Rat Tua dirilis pada 4 November 2023 di IKLIM Fest dan hadir dalam album kompilasi berjudul Sonic/Panic (2023). Album ini adalah suara tentang darurat iklim untuk menghadapi realitas kerusakan lingkungan.
Rat Tua adalah cara FSTVLST menceritakan saudara tua yang telah mendiami peradaban sejak masa lalu, jauh sebelum manusia pertama datang di “bumi”. Lagu ini juga merupakan persembahan FSTVLST sebagai bagian dari gerakan Sound The Alarm: The Indonesia Knowledge, Climate, Arts & Music Lab (IKLIM) bersama Music Declares Emergency.
ARTIKEL LAINNYA: Ribuan Penonton Terbawa Emosi Saat FSTVLST Tampil di Stadion Maguwoharjo
Momen tersebut merupakan kali pertama FSTVLST turut menghitung jejak karbon perjalanan menjelang perilisan Rat Tua di Bali.
Selain musik yang berkualitas, IST Festival juga menampilkan pesan-pesan sosial yang kuat. Hal ini tercermin dalam lirik-lirik lagu FSTVLST yang sering mengangkat tema-tema seperti kesetaraan, keadilan, dan perlawanan terhadap penindasan.
Syrin Farid Stevy, vokalis FSTVLST, dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kondisi sosial. Hal ini juga tercermin dalam aksi panggungnya yang energik dan karismatik.
Tata panggung FSTVLST di IST Festival 2023 juga dirancang dengan sangat apik dan kental dengan seni visual. Keterbatasan venue di area parkir Transmart Maguwoharjo disiasati dengan apik. Panggung dihiasi berbagai macam elemen visual, quote khas FSTVLST dan video mapping.
Elemen-elemen visual tersebut juga sering menampilkan berbagai macam isu sosial, seperti kesetaraan, keadilan, dan lingkungan hidup. Hal ini semakin memperkuat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh band yang berawakkan Sirin Farid Stevy (vokal), Roby Setiawan (gitar), Humam Mufid Arifin (gitar bas) dan Danish Wisnu Nugraha (drum) ini.
Selain itu, FSTVLST juga dikenal sebagai band yang memiliki penampilan yang energik dan karismatik. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat penampilan FSTVLST di IST FESTIVAL 2023 menjadi sangat berkesan. (*)
