Colourful Indonesia, Ajang Fesyen Penuh Warna dan Ramah Lingkungan

Sebanyak 24 desainer mengusung keberagaman warna dan busana Nusantara.

Colourful Indonesia, Ajang Fesyen Penuh Warna dan Ramah Lingkungan
Karya Athan Siahaan dalam perhelatan Colourful Indonesia di Grand Keisha Hotel, Yogyakarta, pada Sabtu (25/11/2023). (muhammad zukhronnee ms/koranbernas.id) 
KORANBERNAS.ID, SLEMAN - Sebuah acara fesyen bertajuk Colourful Indonesia digelar di Grand Keisha Hotel, Yogyakarta, pada Sabtu (25/11/2023). Acara ini menampilkan karya-karya 24 desainer Tanah Air yang mengusung keberagaman warna dan busana nusantara. Selain menampilkan karya-karya yang menawan, acara ini juga berupaya untuk ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan dan pewarna alam.

Colourful Indonesia adalah sebuah inisiatif yang dilakukan oleh para desainer Indonesia untuk melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya wastra nusantara. Wastra nusantara adalah kain-kain tenunan dan kain-kain tradisional dari batik dan tenun yang tersebar di seluruh Indonesia. Warna kain dan tenun nusantara sangat beragam, mulai dari Sabang sampai Merauke, sampai Miangas sampai Pulau Rote.

Salah satu desainer yang terlibat dalam acara ini adalah Athan Siahaan. Dia adalah seorang perancang busana yang berasal dari Balige, Sumatra Utara. Athan dikenal sebagai desainer internasional, yang mengangkat kearifan lokal Indonesia, khususnya wastra nusantara seperti ulos Batak. Dia telah menampilkan karyanya di berbagai ajang fesyen, seperti Indonesia Fashion Week, Jogja Fashion Week, dan Front Row Paris.

Athan mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengusung keberagaman warna yang ada di Indonesia, terutama dalam produk wastra nusantara.

"Kami mencoba memperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa dengan keberagaman, kita bisa menciptakan karya yang indah, bermutu, dan bernilai. Karya-karya teman-teman desainer semuanya memiliki daya jual dan daya pakai, dan mereka sudah berjuang keras untuk mewujudkannya," ujarnya saat ditemui usai perhelatan Colourful Indonesia Sabtu (25/11/2023).

Selain itu, Athan juga mengatakan bahwa acara ini berupaya untuk ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan dan pewarna alam.

"Kami sadar bahwa Indonesia adalah salah satu penyumbang sampah fashion terbesar di dunia. Setiap bulan, puluhan ribu ton sampah fashion dihasilkan oleh negara kita. Ini tentu sangat merugikan lingkungan dan kesehatan. Maka, kami menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan fast fashion," katanya.

Fast fashion adalah produk-produk fesyen yang diproduksi secara massal dan murah, tetapi tidak tahan lama. Orang-orang cenderung membeli fast fashion, memakainya sekali, lalu membuangnya. Ini sangat membuang-buang sumber daya dan mencemari lingkungan.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, seperti pewarna alam. Pewarna alam adalah zat-zat yang berasal dari alam, seperti tanaman atau mineral, yang digunakan untuk memberi warna pada kain.

Pewarna alam tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa merusak lingkungan dan kesehatan. Pewarna alam juga bisa memberi warna yang lebih natural dan unik pada kain. Athan mencontohkan bahwa dia menggunakan pewarna alam dari daun-daun, bunga-bunga, dan kulit kayu untuk memberi warna pada kain ulos yang dia gunakan.

"Warna-warna yang dihasilkan sangat cantik dan berbeda-beda. Tidak ada satu pun kain yang sama. Ini membuat kain menjadi lebih spesial dan berharga," tutur AThan yang juga merupakan President of Indonesia Fashion Parade.

Athan berharap bahwa acara ini bisa memberi inspirasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan lingkungan Indonesia. Dia juga berharap bahwa acara ini bisa meningkatkan apresiasi dan permintaan akan produk-produk fesyen lokal yang berkualitas.

"Kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih mencintai produk-produk fesyen Indonesia, yang memiliki nilai seni, budaya, dan lingkungan yang tinggi. Kami juga ingin mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam berfesyen, dengan memilih produk-produk yang ramah lingkungan dan tahan lama," pungkasnya.(*)