Tak Lagi Pimpin Golkar DIY, Haryadi akan Peroleh Tugas Khusus

Tak Lagi Pimpin Golkar DIY, Haryadi akan Peroleh Tugas  Khusus

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Terhitung mulai Rabu (4/3/2020) Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti secara resmi tidak lagi menjabat Ketua DPD Partai Golkar DIY. Posisinya digantikan anggota DPR RI Gandung Pardiman, melalui mekanisme Musyawarah Daerah (Musda) X Partai Golkar DIY di New Saphir Hotel Yogyakarta.

Bendahara Umum DPP Partai Golkar Dito Ganinduto menyampaikan yang bersangkutan setelah menyelesaikan tugas sebagai Walikota Yogyakarta akan memeroleh tugas khusus yang diberikan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Apa tugas khusus untuk Haryadi? Dito menyatakan masih dirahasiakan. “Masih rahasia. Nanti kita lihat. Pokoknya top,” ujarnya kepada wartawan.

Haryadi dinilai memiliki pengalaman dan kinerja cukup bagus. Dia juga dianggap sebagai salah seorang kader yang cukup baik.

“Pasti ada penugasan khusus dari ketua umum. Mudah-mudahan selesai dari sini (walikota) ada penugasan khusus dari ketua umum,” papar Dito.

Haryadi sendiri memang tidak bersedia maju mencalonkan lagi sebagai Ketua DPD Golkar DIY. Dirinya ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Walikota Yogyakarta. Masa jabatannya masih tersisa 2 tahun 3 bulan.

“Saya tidak maju bukan berarti saya tidak berkomitmen ke Golkar. Musda ini momentum konsolidasi kekuatan dan semoga memperkuat posisi Partai Golkar di masa yang akan datang,” kata Haryadi.

Dia siap mendukung sepenuhnya hasil Musda X Partai Golkar DIY yang berjalan aman, sejuk dan lancar. “Apapun keputusan DPD Partai Golkar DIY saya siap mendukung sepenuhnya,” ujarnya.

Jalannya musda selain dihadiri unsur dari DPP, juga hadir Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda DIY, Sigit Sapto Raharjo. Mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dia menyatakan Partai Golkar punya peran strategis membangun bangsa.

HB X mengapresiasi pelaksanaan Musda X sebagai sarana reorganisasi dan revitalisasi program yang lebih aktual dalam kondisi kekinian.

Sultan yakin, sebagai salah satu parpol terbesar di Indonesia, Golkar mampu menyesuaikan diri dengan dinamika politik. (sol)