Sukorini Bergejolak Lagi, Isu Hadirnya Alat Berat Jadi Pemicu

Sukorini Bergejolak Lagi, Isu Hadirnya Alat Berat Jadi Pemicu

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Setelah sempat kondusif selama hampir dua bulan, tiga dusun di Desa Sukorini Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten, kembali bergejolak. Diduga, pemicu adalah ada pihak yang ngotot ingin menambang galian C menggunakan alat berat di kawasan itu.

Padahal, beberapa waktu lalu warga di Dusun Brangkali, Pijenan dan Plalangan, telah sepakat menolak kehadiran penambangan dengan alat berat.

Informasi yang dihimpun dari masyarakat menyebutkan, sekitar seminggu lalu ada warga luar Desa Sukorini datang dan cerita kepada warga, kalau alat berat untuk menambang segera dikirim.

Mendengar informasi itu, warga langsung bersikap dan memasang spanduk penolakan di sejumlah lokasi di tiga dusun itu.

“Sudah dipasang spanduk di Dusun Brangkali. Sebelumnya juga dipasang di beberapa titik, karena spanduk yang lama ada yang hilang,” kata warga, Selasa (28/1/2020) sore.

Aksi yang dilakukan warga itu, mengingatkan kembali pada kejadian dua bulan lalu. Saat itu kata mereka, ada oknum mantan anggota dewan menemui beberapa warga minta tolong didukung rencana penambangan di wilayah itu.

Namun mayoritas warga menolak, karena sejak lama telah ada kesepakatan menolak aktivitas penambangan dengan alat berat. Alasannya, itu akan merusak lingkungan dan ekosistem yang ada.

Karena kuatnya penolakan warga itu, untuk beberapa minggu lamanya, situasi di Desa Sukorini kondusif. Dan kembali bergejolak saat pekan lalu ada orang lain masuk dan bercerita kalau alat berat segera dikirim.

Diperoleh informasi dari staf Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Klaten, bahwa hinggga saat ini belum pernah ada permohonan perizinan penambangan yang diajukan ke DLHK.

Namun, bilamana ada yang ngotot menambang tanpa izin, warga sekitar disarankan segera koordinasi dengan Satpol PP, Polsek dan Koramil setempat.

Kepala Desa Sukorini, Siswanto belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut. (SM)