Sri Purnomo: Perlu Promosi Kesehatan Digital untuk Menepis Hoaks

Sri Purnomo: Perlu Promosi Kesehatan Digital untuk Menepis Hoaks

KORANBERNAS.ID -- Bupati Sleman, Sri Purnomo me-launching Sepekan Promosi Kesehatan di Pendopo Rumah Dinas Kabupaten Sleman, Jumat (22/11/2019). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman tersebut bertujuan sebagai promosi kesehatan dalam menghadapi era 4.0 agar menuju generasi sehat dan unggul.

Pada kesempatan tersebut juga Bupati Sri Purnomo sekaligus melepas peserta gowes sehat yang diikuti oleh ratusan peserta.

Sri Purnomo juga menyampaikan bahwa kegiatan promosi tersebut diselenggrakan mengingat seiring dengan terjadinya pergeseran paradigma dalam kehidupan masyarakat sebagai akibat dari pesatnya perkembangan teknlogi informasi dan komunikasi, menuntut tenaga kesehatan khususnya promotor kesehatan untuk selalu mengembangkan kemampuan dan kapasitas diri.

"Pada era revolusi industri 4.0 ini menuntut kemauan belajar sepanjang waktu bagi petugas kesehatan, agar mampu beradaptasi dan mampu berinovasi dalam melakukan promosi kesehatan di era digital ini," katanya

Sri Purnomo menambahkan, tenaga kesehatan di era sekarang dituntut untuk dapat berinovasi dalam melakukan promosi kesehatan. Salah satunya promosi kesehatan digital untuk menepis maraknya informasi hoaks.

"Karena banyaknya kemudahan tersebut, kita jadi jarang bergerak dan cenderung mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang tidak sehat. Kondisi tersebut diperparah dengan kebiasaan masyarakat kita yang jarang jarang sekali cek kesehatan. Sebagai akibatnya banyak anggota masyarakat kita yang menderita berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, diabetes, kanker dan lain sebagainya," ungkapnya.

Sri Purnomo berharap agar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan pola hidup sehat senantiasa digalakkan guna mengantisipasi maraknya penyakit degeneratif tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan event tersebut menyasar kepada berbagai pihak dan sektor tingkat kabupaten, kecamatan, desa, akademisi, RS, kelompok masyarakat, serta unsur masyarakat lainnya. (eru)