Sri Purnomo Ajak Warga Muhammadiyah Nonton Film Buya Hamka

Sri Purnomo Ajak Warga Muhammadiyah Nonton Film Buya Hamka
Ketua Dewan Kehormatan PAN DIY, Sri Purnomo,  menyaksikan pemutaran film Buya Hamka di Sleman City Hall, Selasa (2/5/2023) malam. (istimewa)
Sri Purnomo Ajak Warga Muhammadiyah Nonton Film Buya Hamka

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bersama ratusan warga Muhammadiyah Sleman, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) DIY, Sri Purnomo, menyaksikan pemutaran film Buya Hamka di Sleman City Hall, Selasa (2/5/2023) malam. Turut hadir pula Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

Menanggapi film Buya Hamka ini, Sri Purnomo menyampaikan kesannya banyak nilai inspirasi dan keteladanan yang dapat diambil dari film tersebut.

"Buya Hamka merupakan sosok tokoh pejuang yang sangat gigih mencerdaskan masyarakat lewat tulisan-tulisannya yang sangat berkemajuan," kata Sri Purnomo, Kamis (4/5/2023).

Karya sastranya yang sangat monumental berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, menurut Sri Purnomo,begitu menyentuh hati.

Disebutkan, sebagai seorang tokoh pembaharu Islam Hamka menulis buku tasawuf modern. Semua karyanya ditulis dan disebarkan lewat majalah yang dipimpinnya yaitu Panji Masyarakat.

Hamka meskipun tidak pernah mengenyam bangku pendidikan formal tapi dia justru tampil sebagai tokoh pendakwah yang giat menulis atau disebut dakwah bil qalam.

Semangat dan karakternya untuk menulis sangat kuat sehinggga meskipun dilarang oleh pemerintah Jepang pun secara rahasia beliau tetap menulis.

"Salah satu pelajaran penting yang bisa diambil adalah meski memiliki pandangan politik yang berbeda, seorang pemimpin harus memiliki jiwa dan semangat persahabatan yang tinggi. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa yang besar dan tidak mudah terpengaruhi oleh keadaan yang tidak berpihak kepadanya," ungkap Sri Purnomo.

Film yang dibintangi Vino G Bastian dan Laudya Chintya Bella ini, menurutnya, penting untuk disaksikan oleh generasi muda. Banyak pelajaran yang bisa diambil oleh anak muda zaman sekarang di tengah semakin krisisnya masalah moral.

"Film ini memiliki jangkauan yang luas, terutama untuk anak-anak muda kita. Bagaimana berperilaku dan bersikap dewasa. Karena tidak sedikit juga kita lihat pergaulan anak muda sekarang yang mulai memasuki krisis moral," terang Sri Purnomo.

Meskipun Buya Hamka tidak pernah menjadi Ketua Umum Muhammadiyah, Sri Purnomo menegaskan kontribusi Buya Hamka sangat besar terhadap penguatan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah.

"Peran beliau sangat besar, hingga mampu mengembangkan Muhammadiyah di Indonesia bagian timur, khususnya di wilayah Sulawesi (Makassar)  dan di Sumatera timur serta barat, termasuk ke Malaysia. Semangat beliau ini yang harus jadi contoh untuk warga Muhammadiyah saat ini dan selanjutnya," kata Sri Purnomo. (*)