Di Rumah Singgah Dosaraso Ini ODGJ Menjalani Kehidupan Manusia Normal

Di Rumah Singgah Dosaraso Ini ODGJ Menjalani Kehidupan Manusia Normal
Penghuni Rumah Singgah Dosaraso menjalani kehidupan normalnya. (nanang w hartono/koranbernas.id)
Di Rumah Singgah Dosaraso Ini ODGJ Menjalani Kehidupan Manusia Normal

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Memasuki Rumah Singgah Dosaraso, rumah singgah yang menampung sementara Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) serasa memasuki asrama orang tanpa gangguan jiwa. Mereka menjalani kehidupan seperti manusia normal. Komunikasi dengan mereka berlangsung baik.

Kunjungan koranbernas.id di rumah singgah yang menggunakan sebagian gedung bekas Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen, Rabu (3/5/2023) sore, disambut seorang ODGJ dari dalam rumah singgah.

Informasi dari petugas, ODGJ berumur 30 tahun pernah ditampung di sebuah rumah khusus ODGJ yang dimiliki warga, pernah dipasung dengan dirantai kakinya.

Kedatangan kedua koranbernas.id, Kamis (4/5/2023), kembali bertemu pria itu. Dari keterangannya terkonfirmasi yang bersangkutan pernah dipasung, sebelum dirawat di poli jiwa RSUD Prembun Kebumen. 

Kehidupan pria tersebut bersama 19 orang penghuni rumah singgah tampak normal. Mereka berkelompok, meskipun jarang ada obrolan di antara mereka.

Tetapi, ketika diajak ngobrol, mereka mengungkapkan pengalaman mereka, mulai dari dibawa keluarganya di sebuah penampungan ODGJ di Desa Winong Kecamatan Mirit Kebumen, dirawat inap di poli jiwa RSUD Prembun, hingga menjalani perawatan di Dosaraso.

Sejumlah penghuni Dosaraso mengaku lulus SMA dan SMK, pernah bekerja dan menjalani pemutusan hubungan kerja. Pulang kampung, menjalani kehidupan yang dianggap keluarganya mengalami gangguan jiwa.

Penyuluh sosial Dinas Sosial Perlindungan Perempuan Anak (Dinsos PPA) Kebumen, Gunawan, kepada koranbernas.id mengungkapkan, sebagian besar penghuni Dosaraso sudah menjalani kehidupan normal.

Mereka melakukan pekerjaan ringan di lingkungannya, seperti menyapu ruang inapnya, memberi makan ikan, merapikan taman serta makan tiga kali sehari. 

Dinsos PPA Kebumen pernah mengevakuasi enam orang ODGJ dari rumah penampungan ODGJ di Winong. Mereka yang dievakuasi untuk menjalani perawatan di RSUD Prembun, semuanya warga Kebumen.

Gunawan mengatakan, peran keluarga pasien sangat penting untuk memperbaiki atau setidaknya mempertahankan kesehatan jiwa, setelah mereka pulang dari Dosaraso.

Jika keluarga memperlakukan dengan baik, seperti mengantar untuk rawat jalan dan memperlakukan mereka sebagaimana keluarga lainnya, sehingga merasakan nyaman menjalani kehidupan normal, kesehatan jiwa mereka bisa bertahan.

Gunawan mengungkapkan, mereka masih menjalani rawat jalan dengan pemberian obat yang harus rutin diminum. Selama di Dosaraso, obat disimpan perawat. Saat minum obat, perawat memberikannya dengan pengawasan petugas. (*)