SMPN 13 Purworejo Masih Buka PPDB 2023, Ada Kuota 13 Siswa

SMPN 13 Purworejo Masih Buka PPDB 2023, Ada Kuota 13 Siswa
SMPN 13 Kabupaten Purworejo. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- SMPN 13 Kabupaten Purworejo Jawa Tengah menyandang predikat sebagai sekolah inklusi. Tentu saja sekolah tersebut harus bisa menerima Siswa Berkebutuhan Khusus (SBK). Mereka dilayani sesuai kemampuannya.

“Ada lima siswa berkebutuhan khusus dengan kondisi cacat fisik,  lemah mental, masalah kepribadian, ada yang tidak mau bicara dan gangguan kejiwaan,” ungkap Achmad Yulianto, Kepala SMPN 13 Purworejo, Rabu (21/6/2023), di ruang kerjanya.

Agar seluruh warga SMPN 13 bisa menerima keadaan siswa berkebutuhan khusus, sekolah memberikan sosialisasi kepada seluruh siswa tentang sekolah inklusi.

Terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 sampai batas secara online ditutup, Achmad Yulianto menyatakan benar sekolah yang dipimpinnya belum mendapatkan siswa berkebutuhan khusus.

"Semua siswa harus mau menerima siswa berkebutuhan khusus, walaupun ada siswa yang hiperaktif harus tetap diterima. Dinas berpesan untuk siswa berkebutuhan khusus jangan dituntut kurikulum, berikan tugas berbeda dengan siswa lainnya. Alhamdulilah kita laporan ke dinas dan boleh meminta bantuan Dinas Sosial dan Sekolah Luar Biasa untuk pembelajaran, untuk kelulusan pun diberikan secara khusus.," jelasnya didampingi Teguh Winarso selaku Ketua PPDB SMP 13 Purworejo.

Kepala SMPN 13 Purworejo Achmad Yulianto memantau proses PPDB. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

Menurut dia, sampai batas penutupan PPDB masih  ada kuota 13 siswa, "Kami masih menerima siswa baru jalur offline sampai sebelum hari Sabtu (24/6/2023). Cara mendaftarnya datang ke sekolah langsung dengan membawa berkas," sebutnya.

Teguh Winarso menambahkan sekolahnya menerima 224 siswa. Untuk jalur afirmasi sebesar 15 persen ada 34 siswa, zonasi 60 persen ada 134 siswa, jalur prestasi 20 persen ada 45 siswa dan jalur perpindahan orang tua 5 persen, belum ada pendaftarnya kemudian masuk ke jalur zonasi.

Dia mengatakan masih ada kuota 13 siswa baru di sekolah yang dikelolanya. Dia berharap kekurangan tersebut segera teratasi.

"Sekolah kami tempatnya luas dan nyaman, di depan kelas ada taman rindang dengan pepohonan yang asri, jauh dari keramaian lalu lintas bahkan hampir tidak terdengar suara kendaraan. Kami harus berusaha keras bersaing untuk prestasi sekolah," ujarnya.

Teguh menyatakan secara akademi prestasi siswanya kurang namun prestasi non-akademik bagus seperti pencak silat dan atlet putri voli satu-satunya siswi SMP yang direkrut KONI untuk memperkuat tim voli Kabupaten Purworejo.

"Semoga ke depan muncul bibit -bibit atlet berprestasi lainnya, yang mampu mengharumkan nama sekolah," harapnya.

Ketua PPDB sekaligus wakil kepala sekolah itu menambahkan pengumuman resmi siswa baru pada 24 Juni bersamaan dengan penerimaan rapor kelas 7 dan kelas 8.

Pendaftar PPDB SMPN 13, Kania Zalora Nugroho dari SDN Wergonayan Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen mendaftarkan ke SMPN 13 melalui jalur prestasi.

Menurut petugas PPDB SMPN 13 Purworejo, Kania bisa diterima sebab total nilai 772 dalam jurnal yang ada total nilai sebesar 752.

"Alhamdulilah anak saya bisa diterima di SMPN 13 Purworejo," ujar Romiasih, ibu dari Kania warga Semawung Daleman RT 2 RW 5 Kutoarjo Purworejo.

Sedangkan Rafa Maulana dari SD Muhammadiyah yang beralamat di Desa Rowobayem Kecamatan Kemiri mendaftar melalui jalur zonasi.

"Alhamdulilah, ponakan saya bisa diterima di SMPN 13 Purworejo melalui jalur zonasi," ujar Diah Retnosari, tante dari Rafa Maulana.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud)  Wasit Diono, menyatakan benar SMPN 13 Purworejo masih kekurangan 13 siswa.

"Untuk SMPN 13 dan sekolah lainnya yang kuota masih kurang, kami memberi kesempatan untuk PPDB offline selama dua hari, Kamis (22/6/2023) dan Jumat (23/6/2023)," jelasnya. (*)