SMKN 1 Sewon Bantul Buka Resto Jepang "Hiroshi"
Resep ini mengacu Hiroshi di Solo dan beberapa bahan kita datangkan langsung dari Jepang.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebagai sekolah berstatus Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) sejak 2020 silam, SMK Negeri 1 Sewon Kabupaten Bantul terus melakukan berbagai usaha dan kreativitas untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Dengan status BLUD maka pengelolaan manajemen bisa seperti BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Pendapatan yang diperoleh menjadi bagian dari rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah yang digunakan untuk menggerakkan potensi sekolah masing-masing.
"Kami saat ini menggandeng mitra resto Takoyaki Ramen "Hiroshi" yang berpusat di Solo. Kita soft opening Jumat (26/7/2024) dan Sabtu (27/72024). Dan akan mulai grand opening melayani konsumen Senin (29/7/2024) mulai pukul 10:30," kata Sri Hartati M Pd, Kepala SMKN 1 Sewon.
Didampingi Samsiwihati S Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, kepada koranbernas.id, Sabtu (27/7/2024) sore, dia menjelaskan lokasi "Hiroshi" di sebelah Edotel Kasongan yang sangat mudah dijangkau dan berada di kawasan Sentra Industri Gerabah Kasongan serta desa wisata yang terkenal.
Soft opening Takoyaki Ramen "Hiroshi" SMKN 1 Sewon dihadiri para pejabat. (istimewa)
Hadir saat soft opening Kepala Disdikpora DIY Dr Didik Wardaya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) DIY Wiyos Santoso M Acc serta Hananto selaku owner Takoyaki Ramen "Hiroshi".
Untuk mengoperasikan resto Jepang ini SMK Negeri 1 Sewon merekrut alumni berjumlah sembilan orang sebagai koki maupun waitress. Nantinya tempat itu akan dijadikan teaching factory yang bisa digunakan praktik para siswa Jurusan Tata Boga.
Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
"Saya juga punya rencana semoga bisa terealisasi akan membuat salon kecantikan di sini. Sehingga semua terintegrasi, ada tempat menginap di Edotel yang kami kelola, ada resto dan ada salon," kata Sri Hartati.
Kepala SMKN 1 Sewon Sri Hartati. (istimewa)
Diharapkan upaya itu akan semakin meningkatkan kualitas hasil pembelajaran SMK Negeri 1 Sewon.
Asisten owner Hiroshi Riansyah Aulia mengatakan saat ini yang menjadi menu andalan mereka adalah Ramen, Gyoza atau pangsit Jepang serta Takoyaki.
"Ramen kari lebih disukai kalangan dewasa dan Ramen Shio lebih banyak disukai anak muda. Kami menggunakan bahan berkualitas dengan standar baku dan mutu yang telah kami tetapkan. Jadi resep ini mengacu "Hiroshi" yang ada di Solo dan beberapa bahan kita datangkan langsung dari Jepang," katanya.
Selain ramen, menu lainnya yaitu Takoyaki yang menggunakan isian daging gurita ditambah saos khusus yang rasanya dijamin nendang. Ada juga Gyoza berisi daging ayam cincang.
Sebagian dari menu Resto "Hiroshi". (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Dengan rasa yang terjamin, pembeli tidak perlu khawatir kantongnya terkuras. Sebab pengelola membanderol harga sangat terjangkau. Gyoza dipatok harganya Rp 15 ribu, Takoyaki Rp 18 ribu sampai Rp 21 ribu tergantung toping dan Ramen seharga Rp 26 ribu.
Ramen berisi telur, mi, chicken katsu, aneka bawang, nori dan jamur serta toping lain."Selama satu minggu setelah grand opening kami memberikan diskon 20 persen. Kami jamin kualitas yang baik dengan harga yang mampu bersaing dengan tempat lain bahkan lebih murah. Dan saya optimistis Hiroshi bisa diterima oleh masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta karena memang DIY adalah daerah wisata dengan banyak sekali pengunjung atau wisatawan. Terlebih buka di desa wisata juga," katanya. (*)