SMA Muha Sukses Gelar Kemah Kolaborasi dan Bedah Buku
Kepala SMA Muha, Retno Sumirat, menegaskan kegiatan ini bertujuan memperkuat karakter pelajar.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Muha) sukses menggelar dua rangkaian acara besar bertema pendidikan karakter dan literasi, yakni Kemah Kolaborasi Ekstrakurikuler dan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Fase E (Kelas 10) serta Bedah Buku Laut Tengah karya Berliana Kimberly.
Kedua kegiatan itu menjadi momentum nyata bagi sekolah dalam membentuk pelajar berkarakter berkemajuan yang unggul secara akademis, religius, kreatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Acara Kemah Kolaborasi Ekstrakurikuler dan Gelar Karya P5, yang berlangsung 24-25 April 2025 di Bumi Perkemahan Banyu Sumilir Sleman, menjadi pengalaman nyata bagi siswa kelas 10 menerapkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dan Al-Islam Kemuhammadiyahan.
Mengusung tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kearifan Lokal, para siswa menampilkan karya-karya seni kreatif dengan menggunakan barang bekas sebagai properti, serta mengangkat budaya lokal dalam bentuk drama, sendratari, dan musikalisasi puisi.
Memperkuat karakter
Kepala SMA Muha, Retno Sumirat, menegaskan kegiatan ini bertujuan memperkuat karakter pelajar agar menjadi insan yang mandiri, kreatif, bertanggung jawab, serta memiliki kesadaran sosial dan keagamaan yang tinggi.
"Kami ingin memberi ruang bagi siswa untuk menumbuhkan karakter melalui pengalaman langsung. Bukan sekadar teori di kelas, tetapi praktik nyata nilai gotong royong, kemandirian dan kreativitas di lapangan," ujar Retno.
Tak hanya karya seni, kegiatan kemah juga memfasilitasi ekstrakurikuler Tapak Suci, Hizbul Wathan dan Peleton Inti untuk mengasah keterampilan kepemimpinan, bela diri, serta kebersamaan.
Retno Sumirat menegaskan pentingnya integrasi antara karakter dan literasi. "Kami ingin membangun peradaban melalui pendidikan. Melalui karakter dan literasi, kami yakin generasi muda mampu menjadi motor perubahan untuk dunia yang lebih baik," tambahnya.
Sama pentingnya
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Agus Winoto M Si, menyampaikan di dalam ekstrakurikuler kekuatan personal dan kolaboratif sama pentingnya. Pelatihan baris-berbaris di peleton, latihan bela diri Tapak Suci, hingga kepanduan Hizbul Wathan semua diarahkan membangun kekuatan karakter.
Kegiatan ini dirancang menjadi agenda tahunan dan mulai tahun depan diperluas ke kelas 11 dan 12, dengan tema baru yakni Berkebhinnekaan Global, sejalan dengan arah kebijakan pendidikan karakter nasional.
Seiring dengan kemeriahan gelar karya dan kemah, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta juga mengadakan Bedah Buku Laut Tengah karya penulis muda Berliana Kimberly, di aula sekolah.
Acara tersebut merupakan bagian dari program Gerakan Literasi Sekolah dan bertujuan memperkuat budaya literasi di kalangan siswa.
Semangat perjuangan
Dalam sesi bedah buku, Kimberly membagikan kisah di balik penulisan Laut Tengah, sebuah novel yang mengangkat semangat perjuangan perempuan muda dalam menghadapi tantangan hidup.
Kepala Perpustakaan SMA Muha, M Khusnudin S Pd MT, menyatakan kegiatan ini bukan sekadar mengenal karya sastra, tetapi juga mendorong siswa menjadi agen perubahan.
"Literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga memahami, mengkritisi, dan akhirnya berani berkarya. Bedah buku ini memantik keberanian siswa untuk menulis, termasuk dalam bentuk cyber sastra seperti AU (Alternate Universe) di media digital," kata Khusnudin.
Kegiatan bedah buku ini melibatkan komunitas Student Librarian, OSIS bidang PIP (Pengkajian Ilmu Pengetahuan), serta para pustakawan dari berbagai SMP dan SMA di Kota Yogyakarta.
Gerakan literasi
Selain siswa SMA Muha, hadir pula perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DIY, Ikatan Pustakawan Indonesia dan Himpunan Pustakawan Muhammadiyah, menunjukkan dukungan luas terhadap gerakan literasi.
Dalam suasana yang interaktif, siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berdialog langsung dengan penulis. Bahkan siswa diajak membuat karya sastra sederhana dengan teknik akrostik.
"Hal ini membuktikan bahwa setiap individu bisa menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, sekecil apa pun langkah awalnya," kata dia.
Dengan dua kegiatan besar ini, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta sekali lagi menegaskan komitmennya memberikan pendidikan yang holistik, bukan hanya mencetak siswa yang cerdas tetapi juga berkarakter kuat, literat, kreatif dan berakhlak mulia. (*)