Sleman Siap Kembangkan Petani Milenial

Sleman Siap Kembangkan Petani Milenial

KORANBERNAS.ID -- Pemkab Sleman bekerjasama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yo-Ma) menyiapkan program petani milenial. Salah satu upayanya dengan menggelar bimbingan teknis pengawalan dan penguatan petani milenial di Kabupaten Sleman pada 2-3 Oktober 2019 lalu.

Acara ini merupakan kerjasama antara Politeknik Pembanguan Pertanian Yogyakarta Magelang dengan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.

Kegiatan dibuka Dr Rajiman selaku Direktur Polbangtan YoMa. Rajiman memberikan semangat berwirausaha pada generasi milenial. Selain itu berbagi pengalaman dalam berwirausaha yang membuat peserta menjadi semangat. 

Sementara Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptomo, STP, MM mengungkapkan saat ini makin sedikit jumlah generasi milenial yang tertarik untuk menjadi petani. Untuk itu kegiatan itu menjadi salah satu cara meningkatkan minat dalam bidang pertanian di Kabupaten Sleman khususnya.

"Perlunya penguasaan teknologi pada pertanian agar dapat memimpin di dunia pertanian," jelasnys.

Bimtek kali ini terdiri dari beberapa sesi. Hari pertama diisi oleh 3 materi yang diberikan oleh Penyuluh Ahli Pertanian Pangan dan Perikanan Kab. Sleman. Adapun materinya yaitu analisa usaha tani oleh Yuni Mundiari, Bussiness Plan oleh Sentot BI, SPI,Pembentukan KUBE dan rencana tindak lanjuut oleh Ir. Joko Winarno. Satu materi diberikan oleh Yanuar Reza selaku praktisi di bidang pemasaran online.

Acara hari kedua diisi oleh para praktisi hingga pihak perbankan, yaitu dari Bank BPD DIY. Materi pertama diberikan oleh Titik Handayani selaku praktisi dari Kewirausahaan Agrisbisnis. Selain itu diberikan pula materi terkait manajemen keuangan agribisnis oleh Untung Wijanarko selaku praktisi tani Organik Merapi dan ditutup dengan pemberian motivasi bagi para pemuda tani oleh Sudi Hartono dari manajemen Kampung Flory.

Acara Bimtek ini dihadiri oleh para peserta yang sudah memiliki usaha di bidang pertanian. Usaha yang dimilikipun beraneka ragam, mulai dari usaha on farm hingga usaha pengolahan off farm. 

Ada pula yang memiliki usaha terintegrasi antara budidaya dan pengolahan. Para peserta mengikuti kegiatan dengan sangat antusias, tercermin dalam aktifnya para peserta saat sesi tanya jawab materi. (*/yve)