DPRD Jateng Dukung Langkah Gubernur Bentuk Desk Pengentasan Kemiskinan

DPRD Jateng Dukung Langkah Gubernur Bentuk Desk Pengentasan Kemiskinan

KORANBERNAS.ID, SEMARANG --  Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Bambang Kusriyanto,  menegaskan legislatif mendukung langkah gubernur yang akan membuat Desk Pengentasan Kemiskinan.

"Dari langkah itu, kami berharap ada metode untuk menurunkan angka kemiskinan di beberapa daerah," tegasnya.

Menurut dia, angka kemiskinan harus dikurangi bersama-sama melalui metode serta sesuai dengan perencanaan yang ada.

Dari langkah bersinergi untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, DPRD Provinsi Jateng siap mengawal visi dan misi serta harapan gubernur yang terkenal dengan tagline-nya. “Kami (DPRD) juga Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Jateng, belum lama ini, di hadapan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) provinsi dan kabupaten/kota serta sejumlah elemen masyarakat.

Yaitu, dalam musyawarah perencanaan pembangunan wilayah (musrenbangwil) Bregasmalang (Brebes, Tegal, Slawi dan Pemalang) Petanglong (Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan), di Islamic Center Kabupaten Brebes, pekan lalu.

Bambang Kusriyanto menjelaskan DPRD Provinsi Jateng siap mengawal setiap upaya pemprov menurunkan angka kemiskinan.

Hal itu dapat dilihat dari langkah yang dilakukan DPRD periode 2019-2024 yang sudah bersinergi dalam hal penyerapan aspirasi masyarakat sesuai regulasi yang ada.

Pada acara itu juga Bambang menyampaikan penyerapan aspirasi yang dilakukan DPRD penting dilakukan, sebagai salah satu upaya mendapatkan data dan informasi dari masyarakat mengenai daerah-daerah kemiskinan.

Pada musrenbangwil ini hadir sejumlah anggota DPRD sehingga mereka juga bisa mencatat (aspirasi). Sebagai contoh, ketika ada dialog dengan kepala desa terkuak masih ada 443 warganya yang miskin bahkan belum ada solusi untuk mengurangi kemiskinan. "Ini tugasnya DPRD untuk turun ke bawah,” tambah Bambang.

Dari penyerapan aspirasi itu, DPRD membantu pemprov dalam pemetaan daerah kemiskinan di Jateng. Diharapkan pula, pemprov mempermudah aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) 12 yakni Bregasmalang dan Dapil 13 di Petanglong, yang tingkat kemiskinannya masih tinggi.

“(Aspirasi) itu untuk mempermudah pemerintah daerah. Kami (DPRD) berharap jajaran di bawah gubernur bisa mempermudah aspirasi masyarakat di Dapil 12 dan 13, yang angka kemiskinannya sekitar 16 persen,” kata Bambang Kribo, sapaan akrab Ketua DPRD Jateng ini.

Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (istimewa/sumber Humas DPRD Jateng)

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam kesempatan tersebut mengatakan saat ini masalah kemiskinan menjadi persoalan utama yang harus diselesaikan pemprov, pemkab/pemkot.

Dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan di Jateng, tujuan tanpa kemiskinan menjadi nomor 1 yang harus ditangani terlebih dahulu.

“Untuk itulah, saya ingin Brebes jadi kawasan industri karena angka kemiskinannya masih tinggi. Selain itu, saya meminta satu OPD harus mendampingi satu desa miskin,” kata Gubernur.

Ganjar meyakini, dengan melakukan penurunan angka kemiskinan secara bersama-sama, maka tujuan pembangunan lainnya bisa diwujudkan. Salah satunya naiknya pertumbuhan ekonomi Jateng.

Berdasar data selama 4 tahun terakhir angka pertumbuhan ekonomi Jateng mengalami kenaikan. Tercatat pada 2016 angkanya mencapai 5,25 persen atau jauh di atas nasional 5,03 persen.

Pada 2017 naik lagi menjadi 5,26 persen dan nasional 5,07 persen, pada 2018 angkanya mencapai 5,31 persen dan nasional 5,17 persen dan pada 2019 kembali naik menjadi 5,41 persen dan nasional justru menurun di angka 5,02 persen.

Musrenbangwil Bregasmalang Petanglong selain dihadiri kepala daerah bersama jajarannya, tampak pula anggota DPR RI dan DPD RI, Sekda dan DPRD Provinsi Jateng, OPD terkait, Kejaksaan, pejabat TNI/Polri dan lembaga pemerintahan lainnya.

Dari kalangan masyarakat, hadir beberapa ormas, lembaga-lembaga non-pemerintah, komunitas disabilitas, pelajar dan mahasiswa serta beberapa kalangan usaha. (red)