Siswa SD Negeri Wirokerten Belajar Mengolah Sampah, Wujudkan Green School
Harapannya SD Negeri Wirokerten bisa menjadi percontohan bagi sekolah lain yang berada di wilayah sekitar.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Surya Global Yogyakarta bekerja sama dengan dosen dari Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SD Negeri Wirokerten Kapanewon Banguntapan Bantul.
Kegiatan PKM ini diketuai Sri Sularsih Endartiwi, SKM., MPH. dari Stikes Surya Global Yogyakarta, dengan anggota Warniningsih, ST., M. Kes selaku dosen ITY serta dosen Stikes Surya Global Yogyakarta, Amyati, SKM., MT.
Pengabdian Kepada Masyarakat juga melibatkan dua orang mahasiswa dari Stikes Surya Global Yogyakarta yaitu Mar’atus Solehah dan Amin Rahayu Puji Lestari.
Melalui siaran pers ke redaksi koranbernas.id, Rabu (23/10/224), Sri Sularsih Endartiwi mengatakan kegiatan tersebut juga merupakan salah satu bentuk implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) serta penerapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.
Siswa SD Negeri Wirokerten Banguntapan Bantul membuat ecobrick. (istimewa)
Program PKM dibiayai oleh Direktorat Riset,Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun anggaran 2024.
Pengabdian kepada masyarakat ini mengambil judul Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah Untuk Mewujudkan Green School di SD Negeri Wirokerten Banguntapan Bantul.
“Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatnya pengelolaan dan pengolahan sampah berbasis sekolah untuk mewujudkan Green School di SD Negeri Wirokerten. Di samping itu juga untuk meningkatkan kesadaran dan membangun perilaku peduli sampah dan lingkungan sejak dini pada siswa sekolah sehingga tercipta sekolah mandiri sampah,” jelasnya.
Harapannya sekolah tersebut bisa menjadi percontohan bagi sekolah lain yang berada di wilayah sekitar. Harapan lainnya adalah dengan terwujudnya Green School maka sekolah dapat menjadi perintis Sekolah Adiwiyata (sekolah yang peduli lingkungan yang bersih, sehat dan indah).
Edukasi dan pelatihan
Program Pengabdian Kepada Masyarakat adalah memberikan edukasi dan pelatihan melalui program “CERDAS PESONA” (Cipta Edukasi Ramah Lingkungan dan Sehat melalui Pengelolaan/ Pengolahan sampah Organik dan Anorganik).
Program diawali dengan memberikan edukasi kepada siswa-siswi di SD Negeri Wirokerten tentang pemilahan sampah yang benar sesuai dengan jenisnya yakni sampah organik, sampah anorganik dan sampah residu.
“Setelah dilakukan edukasi tentang pemilahan sampah, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pengolahan sampah organik dan sampah anorganik,” jelasnya.
“Sampah organik seperti daun-daun kering dikelola menjadi kompos di bak sampah yang dapat digunakan sebagai media tanam untuk menanam sayuran dan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di lingkungan sekolah. Untuk sampah anorganik seperti botol bekas air mineral dan sampah plastik bekas jajanan siswa-siswi dapat dimanfaatkan menjadi ecobrick,” lanjutnya.
Donasi sampah
Ecobrick yang dihasilkan dibuat menjadi meja dan kursi yang bisa digunakan untuk duduk santai siswa-siswi pada waktu jam istirahat. Galon bekas air mineral juga bisa dibuat menjadi pot untuk menanam sayuran seperti tomat, cabai, terong, sawi, bayam serta TOGA misalnya kencur, kunyit, jahe, temulawak, sereh dan tanaman hias yang bisa diletakkan di depan kelas.
Selain itu, tim juga menyediakan spot donasi sampah khusus untuk sampah botol-botol air mineral. Dengan dilakukannya pengelolaan sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik diharapkan dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA (Tempat pembuangan akhir) serta mengurangi timbulan sampah. (*)