Sirine Meraung, Terminal A Bandara Adisutjipto Terbakar Satu Pesawat Tergelincir

Latihan skala besar yang melibatkan skenario simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise) dan simulasi kebakaran gedung (fire building exercise) ini, bertujuan untuk mengasah kesiapsiagaan dan kemampuan respons cepat seluruh personel bandara

Sirine Meraung, Terminal A Bandara Adisutjipto Terbakar Satu Pesawat Tergelincir
Petugas pemadam berjibaku memadamkan api dari pesawat yang tergelincir di samping Landasan Pacu Bandara Adisutipto Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Raungan sirine memecah ketenangan pagi di sekitar Bandara Adisutjipto Yogyakarta kemarin (30/4/2025). Asap mengepul dari salah satu gedung terminal, sementara di sisi pinggir landasan pacu, tampak dramatis sebuah pesawat tergelincir.

Di Terminal A, kobaran api melanda ruang Ground Handling Terminal Kedatangan PT Gapura Angkasa. Kebakaran menyebabkan tiga orang terluka. Seketika, seluruh unit terkait bergerak cepat. Petugas pemadam kebakaran bandara (ARFF) berjibaku memadamkan api dan mengevakuasi korban dari gedung yang terbakar.

Petugas pemadam kebakaran dan tim medis nampak berlari-lari melakukan upaya pengelamatan sekaligus berusaha memadamkan api. Sekelompok petugas, juga nampak menggotong exhaust fan portable berukuran besar, guna membantu menyedot kepulan asap tebal yang memenuhi ruangan.

Di luar ruangan, tim penyelamat juga berjibaku mengevakuasi penumpang dan kru pesawat yang tergelincir, memberikan pertolongan pertama di lokasi kejadian pesawat tergelincir.

Namun, jangan panik dulu. Pemandangan menegangkan ini bukanlah kejadian sebenarnya, melainkan bagian dari Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) 2025 yang digelar oleh PT Angkasa Pura Indonesia di bandara kebanggaan Yogyakarta ini.

Latihan skala besar yang melibatkan skenario simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise) dan simulasi kebakaran gedung (fire building exercise) ini, bertujuan untuk mengasah kesiapsiagaan dan kemampuan respons cepat seluruh personel bandara. Kegiatan ini merupakan agenda wajib yang dilaksanakan setiap 2 hingga 3 tahun sekali, sekaligus wujud kepatuhan terhadap regulasi keselamatan penerbangan sipil.

Petugas gerak cepat menyelamatkan korban kebakaran dari Terminal A Bandara Adisutjipto Yogyakarta. (istimewa)

Dalam simulasi yang dirancang serealistis mungkin, digambarkan sebuah pesawat Koala Air dengan 54 penumpang dan 4 kru mengalami birdstrike pada mesin sebelah kanan, sesaat sebelum mendarat. 

Lebih dari sekadar menguji kecepatan dan ketepatan tindakan personel, latihan ini juga menjadi ajang krusial untuk menguji efektivitas Standard Operating Procedure (SOP), Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (AEP), dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (ASP) yang berlaku. Koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit serta instansi komunitas bandara turut menjadi fokus utama penilaian.

General Manager Bandara Adisutjipto, Wibowo Cahyono Soekaadi, menekankan bahwa setiap detail skenario latihan dirancang untuk menyerupai situasi darurat yang sesungguhnya.

“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh personel kami siap dan mampu bertindak secara efektif jika kejadian yang tidak diinginkan benar-benar terjadi,” ujarnya.

Menariknya, latihan PKD ini tidak hanya melibatkan personel internal PT Angkasa Pura Indonesia, tetapi juga melibatkan berbagai pihak eksternal seperti Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), TNI, Kepolisian, Kantor Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Karantina, rumah sakit di sekitar bandara, hingga maskapai penerbangan. Sinergi dan kolaborasi antar instansi ini menjadi kunci utama dalam penanggulangan keadaan darurat yang efektif.

Meskipun menyuguhkan pemandangan yang dramatis, Wibowo memastikan bahwa seluruh rangkaian latihan PKD 2025 ini tidak mengganggu operasional penerbangan maupun pelayanan kepada para pengguna jasa di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

“Latihan PKD 2025 di Bandara Adisutjipto Yogyakarta ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam memprioritaskan keselamatan dan keamanan penerbangan,” katanya.

Dengan simulasi yang terencana dan terkoordinasi dengan baik, Bandara Adisutjipto semakin memantapkan diri sebagai bandara yang siap menghadapi segala kemungkinan, demi kenyamanan dan keselamatan seluruh penggunanya. (*)