Anak Sekolah Kini Bisa Belajar Dinamika Bumi di Karangsambung
Ratusan bongkah batuan yang umurnya jutaan tahun tersimpan di KKI Geodiversitas Sukendar Asikin.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Kawasan Karangsambung Kabupaten Kebumen tidak hanya untuk kuliah lapang mahasiswa Fakultas Geologi dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta.
Kawasan itu kini bisa menjadi tempat anak-anak sekolah belajar dinamika bumi yang terjadi sejak jutaan tahun lalu. Tempat belajar itu lokasinya di Komplek Konservasi Koleksi Ilmiah (KKI) Geodiversitas Sukendar Asikin Badan Riset Inovasi Nasional ( BRIN) Karangsambung.
Salah seorang peneliti KKI Geodiversitas Sukendar Asikin Karangsambung, Eko Purwantoro kepada koranbernas.id Selasa (17/6/2025), usai mendampingi siswa SMP Negeri 1 Ambal Kebumen menyatakan belajar dinamika bumi cukup sehari.
Beberapa peneliti geologi mendampingi siswa di kawasan KKI Geodiversitas Sukendar Asikin dan lima lokasi batuan yang dikonservasi.
Pengamatan batuan di lokasi konservasi batuan di Karangsambung. (istimewa)
"Ada lima lokasi pengamatan batuan yang bisa dikunjungi siswa, jarak terjauh 15 kilometer dari sini," kata Eko, alumni S1 Geologi UGM dan S2 ITB Bandung itu di kantornya.
Dia menjelaskan, pengetahuan dinamika bumi dilengkapi dengan melihat ratusan bongkah batuan yang umurnya jutaan tahun yang tersimpan di KKI Geodiversitas Sukendar Asikin.
Di lokasi ini batuan dikelompokkan tiga jenis yakni batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorfose.
Eko mengatakan, di dalam geologi hanya ada tiga jenis batuan. Terdapat beberapa nama batuan seperti badhar besi, bagian salah satu dari jenis batuan, tetapi tidak dikenal dalam geologi.
"Batu badhar besi nama dagang di kalangan jual beli batu akik. Batu itu, batu rijang yang mengandung besi/ferum," jelasnya.
Tempat menginap
Menurut dia, keberadaan KKI Geodiversitas Sukendar Asikin bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Karangsambung.
Mahasiswa yang kuliah lapang beberapa hari bisa memilih tempat menginap di dormitory atau asrama di Kawasan KKI Geodiversitas Sukendar Asikin maupun homestay yang dikelola masyarakat sekitar, jika dormitory penuh. (*)