Si Wolly Nyaman, Inovasi Baru Pencegahan DBD

Si Wolly Nyaman, Inovasi Baru Pencegahan DBD

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Pemkab Sleman melalui Dinas Kesehatan Sleman bersama dengan World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta melakukan penarikan sebanyak 21.492 buah ember Si Wolbachia Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman (Si Wolly Nyaman).

Penarikan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, di Aula lantai 3 Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Jumat (28/1/2022).

Penarikan ember Si Wolly Nyaman ini dilakukan setelah masa penitipan ember yang berlangsung sejak Agustus 2021 selama 6 bulan di rumah Orang Tua Asuh (OTA) dan fasilitas umum di wilayah Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, mengatakan program Si Wolly Nyaman yang merupakan inovasi dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) ini telah terlaksana pada 13 Kapanewon, 20 Puskesmas, 39 Kalurahan, dan 588 Padukuhan.

“Paska grand launching pada 21 Mei 2021, implementasi Si Wolly Nyaman sempat menemui kendala dikarenakan adanya Kebijakan PPKM Darurat untuk Menekan Penyebaran Covid-19 di Sleman,” jelas Cahya.

Cahya menambahkan, seiring terkendalinya Covid-19, kegiatan Si Wolly Nyaman di lapangan kembali berjalan dengan protokol kesehatan ketat. Cahya menyebut hasil monitoring populasi nyamuk ber-Wolbachia pada periode pengamatan yang ketiga bulan Desember 2021 yang lalu telah mencapai 73,9%.

“Kondisi tersebut cukup menggembirakan meskipun masih terdapat beberapa wilayah yang belum mencapai target minimum 60%. Namun di tengah pandemi Covid-19 tentunya capain tersebut patut kita syukuri bersama," kata Cahya.

Sementara Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan program ini di 13 Kapanewon di Kabupaten Sleman, sehingga hasil evaluasi terhadap populasi nyamuk yang ber-Wolbachia telah mencapai 73,9% atau di atas target minimal yang ditetapkan yakni 60%.

Danang juga menyampaikan, upaya pencegahan DBD di Sleman perlu berkaca dari fenomena peningkatan kasus DBD, baik secara nasional maupun lokal di Kabupaten Sleman. Menurutnya diperlukan upaya preventif tidak hanya bersikap reaktif.

Karenanya, Danang berharap program Si Wolly Nyaman ini dapat dilakukan di 17 Kapanewon di Kabupaten Sleman serta dapat dikoordinasikan dengan wilayah-wilayah daerah tetangga untuk progres penerapan program serupa.

“Saya berharap pengaplikasian program Si Wolly Nyaman di Kabupaten Sleman menunjukkan hasil yang baik. Sehingga dapat menekan kasus penularan BDB di Kabupaten Sleman,” kata Danang. (*)