Si Cantik Penjual Tahu, Bikin Pelanggan Betah Menunggu

Si Cantik Penjual Tahu, Bikin Pelanggan Betah Menunggu

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Melintas di Jalan Babarsari Sleman, persisnya berjarak sekitar 100 meter utara BATAN sisi barat jalan, nampak gerobak penjual tahu goreng. Sepintas tak jauh beda dengan gerobak-gerobak dan warung kaki lima yang berderet di kawasan tersebut. Gerobak berada di depan. Di bagian belakang, ada sejumlah kursi dan meja. Sedangkan di sisi lain terlihat selembar tikar digelar, bisa dipakai konsumen untuk duduk menikmati tahu yang tersaji.

Terlihat segerombol calon pembeli sedang antre. Sebagian menunggu sembari duduk. Yang lain nampak berdiri menunggu jatah. Ada pula driver ojol yang memilih tetap duduk di jok sepeda motor menunggu pesanan, sembari terus memantau “senjatanya”-telepon genggam.

“Saya sudah tiga kali ini beli mas. Enak sih. Gurih dan renyah. Digigit kress. Tapi yang hari ini surprise. Ternyata kali ini yang masak cantik banget,” ujar seorang pembeli memberi pengakuan, Minggu (238/2020).

Sembari membolak-balikkan tahu di penggorengan, perempuan cantik yang ternyata sekaligus sebagai pemilik gerai “Tahu GO!” tersebut mengungkapkan, belum sepekan dirinya membuka usaha ini. Dia tercatat menjadi pemilik gerai waralaba Tahu GO! ke lima yang ada di Yogyakarta.

Booming dan viral di media sosial, menjadi awal ketertarikannya mengambil walaraba ini. Terlebih, semenjak pandemi, bisnis di bidang properti yang sudah sejak 2013 dia terjuni ikut terkena imbas dan lesu.

“Dulu saya bolak balik Jogja-Jakarta untuk urusan properti. Tapi sejak pandemi, semua drop. Otomatis waktu saya sangat luang. Saya sendiri, tipe orang yang sudah biasa sibuk. Jadi terus kepikir pengin buka usaha. Akhirnya ketemu berjualan tahu goreng ini,” kata Galih Parama Arta sang pemilik gerai, yang sekaligus juga salah satu manager di PT Saraswanti Indoland Development.

Terbiasa mengurus properti yang notabene bisnis bernilai besar, tak urung membuat Galih mengaku cukup kerepotan memulai bisnis kaki lima. Terlihat sepele, tapi hal-hal kecil justru kerap membuatnya kelabakan. Sebagai contoh, tiba-tiba saja dua karyawannya memberi kabar kalau stok tahunya habis lantaran permintaan konsumen yang tiba-tiba.

“Saya kelimpungan juga. Karena kan harus koordinasi dan mengambil bahan ke gudang yang lokasinya lumayan jauh dari gerai di Babarsari. Tapi asik dan lama-lama ketemu jurusnya supaya lebih aman untuk semua,” ujar Galih yang bersiap membuka layanan pesan antar bekerjasama dengan operator dalam pekan ini.

Ditanya respon konsumen, alumnus FH Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini mengaku kaget. Belum seminggu berjualan, permintaan tahu gorengnya cukup mengesankan. Per hari tak kurang dari 1.000 butir tahu laku terjual dengan harga per buah selama masa promo Rp 1.000. Sedangkan harga regular adalah Rp 1.500 per buah.

Pembeli atau konsumen, dapat memilih kemasan dus berisi 5 buah tahu, 10 buah, 15 buah dan yang paling besar 20 buah.

“Varian cuma satu. Tahu goreng gurih krispi. Karena waralaba, semua kita harus mengikuti standar dan aturan dari kantor pusat. Termasuk cara menggorengnya. Sekali menggoreng 100 buah tahu, selama 25 menit. Selama proses penggorengan, beberapa kali kita siram menggunakan bumbunya. Mungkin ini yang membuat bagian luarnya bisa krispi banget, tapi di dalamnya tetap lembut,” lanjut Galih menjelaskan.

Akhdan Habibie Darwis, Marketing Communication PT Otewe Maju Bersama selaku pemilik waralaba mengatakan, hingga saat ini, Tahu GO! telah membuka lebih dari 200 cabang lebih di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan.

Pihaknya berencana terus melebarkan sayapnya juga ke daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti Bandung, Jogja, Semarang, Surabaya hingga ke Bali.

Di Jogja, outlet Tahu GO! ada di Hotel Mawar Asri, Jogja Paradise, Kedai Janji Johnny, Condong Catur dan Babarsari.

“Hari pertama pembukaan outlet di Jogja mendapat respon yang sangat antusias. Di masing-masing outlet berhasil menjual lebih dari 1.000 tahu dalam 8 jam,” kata Habibie dalam rilisnya. (SM)