Yogyakarta Mengalami Deflasi di Awal Tahun 2024

Deflasi yang terjadi di DIY disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok transportasi.

Yogyakarta Mengalami Deflasi di Awal Tahun 2024
Bahan pokok beras di gudang Bulog. (dok.koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami deflasi pada awal tahun 2024. Menurut Ibrahim selaku Direktur Eksekutif Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, deflasi ini berada dalam range sasaran 2,5±1 persen.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), IHK di DIY tercatat mengalami deflasi sebesar -0,02 persen (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 2,60 persen (yoy). "Capaian inflasi DIY pada Januari 2024 relatif lebih rendah dibandingkan inflasi pada Januari 2023," kata Ibrahim, Jumat (2/2/2024).

Ibrahim menambahkan perbaikan capaian inflasi ini tidak terlepas dari sinergi berbagai upaya pengendalian inflasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY yang semakin solid.

Ia juga menekankan pentingnya pengkinian data IHK mengacu pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 dengan tambahan Kabupaten Gunungkidul untuk mewakili daerah rural.

ARTIKEL LAINNYA: Ironi Remaja di Kota Pendidikan, Banyak yang Gagal Kuliah Karena Biaya

Menurut dia, deflasi yang terjadi di DIY disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok transportasi, sejalan dengan penyesuaian harga seluruh BBM Non Subsidi per 1 Januari 2024, yang mengalami penurunan harga berkisar 6 – 7 persen (mtm).

"Deflasi yang relatif dalam juga terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau seiring pasokan yang terjaga terutama pada komoditas cabai rawit yang memasuki masa panen," jelas Ibrahim.

Ibrahim juga menyinggung tentang peningkatan harga komoditas pangan seperti beras, bawang merah, tomat dan bawang putih. "Kenaikan harga beras dan bawang merah dipicu oleh keterbatasan pasokan akibat pengaruh El-Nino yang menyebabkan mundurnya masa tanam di tahun 2023 dan berdampak pada pergeseran masa panen," ungkapnya.

Menyikapi kondisi ini, Bank Indonesia DIY bersama TPID DIY telah menyusun berbagai upaya pengendalian inflasi untuk tahun 2024 yang dituangkan dalam Roadmap TPID DIY.

"Ke depan, sinergi pengendalian inflasi tetap difokuskan dengan mengacu pada kerangka 4K (Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif), serta meneruskan upaya-upaya melalui Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," kata Ibrahim. (*)