Sepuluh Siswa Kesurupan, Upacara Bendera Dihentikan

Sepuluh Siswa Kesurupan, Upacara Bendera Dihentikan

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Upacara bendera hari Senin dibarengi peringatan Hari Santri 2022 di SMA Negeri 6 Kabupaten Purworejo Jawa Tengah terhenti karena sepuluh siswa kemungkinan mengalami kesurupan, Senin (24/10/2022).

Upacara diikuti oleh 738 siswa, mengenakan seragam putih. Setelah pengibaran bendera tiba-tiba seorang siswi menjerit-jerit histeris.

"Untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak, maka Wakil Kepala (Waka) Sekolah Bidang Kesiswaan langsung menghentikan upacara tersebut," jelas Sukisno, Kepala SMA Negeri 6 Kabupaten Purworejo, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/10/2022).

Sekisno memandang tepat tindakan Waka Bidang Kesiswaan itu agar korban kesurupan bisa diminimalisir.

"Korban yang semula hanya seorang, bertambah menjadi 10 orang, 9 perempuan dan 1 orang siswa laki-laki. Mereka kami tempatkan terpisah, ada yang masjid, ada di ruang komputer, lobi dan tempat lainnya," jelasnya.

Peserta dibubarkan setelah mendapatkan pengarahan dari guru. "Guru berpesan agar siswa yang sehat untuk pulang ke rumah masing- masing dengan catatan pikiran jangan kosong dan jangan mengingat kejadian di sekolah," tambah Sukisno.

Dia menjelaskan, pada Jumat (21/10/2022) siswa ada kegiatan Kemah Bela Negara di halaman sekolah bermalam hingga Sabtu (22/10/2022) siang. Jadwal kegiatan tersebut sudah diatur dengan bagus, sehingga sampai acara selesai tidak ada persoalan.

Mungkin, kata dia, anak bersemangat dalam kegiatan kemah karena selama pandemi vakum. "Mungkin anak-anak mengalami akumulasi kecapekan sehingga kejadian ini menimpanya. Anak-anak yang mengalami gangguan dijemput orang tua masing-masing," sebut Sukisno yang menjabat Kepala SMA Negeri 6 sejak tahun 2019.

Menurutnya, selama kepimpinannya SMA Negeri 6 tidak pernah mengalami kejadian siswa kesurupan. Menghadapi fenomena tersebut pihaknya juga akan mengevaluasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Suharta selaku Wakil Kepala (Waka) SMA Negeri 6 Bidang Kesiswaan menambahkan kejadian luar biasa tersebut jarang terjadi.

"Dulu pernah kejadian seperti ini (kesurupan-red) pada tahun 2015, hanya 3 atau 4 siswa yang mengalami," jelasnya.

Menurut cerita sesepuh setempat, konon area SMA Negeri 6 Purworejo merupakan tanah bengkek daerah begal (perampok). Banyak korban pembunuhan yang dikubur di lokasi sekolah yang bersebelahan dengan Mapolres Purworejo.

Sementara itu, Nun Nafiah siswi kelas 11 di sekolah tersebut menyatakan benar adanya kejadian langka yang menimpa teman-temannya.

"Saya tadi kaget saat upacara tiba-tiba ada yang menjerit-jerit, rupanya ada yang kesurupan. Kemudian upacara dihentikan," ujarnya menunggu dijemput pulang di gerbang sekolah. (*)