Pakai Gelang Si Cantik Prestasi Siswa Meningkat

Pakai Gelang Si Cantik Prestasi Siswa Meningkat

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Di hadapan sepuluh orang tim panel independen yang ditunjuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (PAN dan RB), Bupati Sleman Sri Purnomo mempresentasikan Gelang Si Cantik (Gerakan Literasi Mengangkat Prestasi dengan Membaca, Menulis dan TIK).

Presentasi di Smart Room Dinas Kominfo Sleman, Senin (6/7/2020), kali ini dalam rangka lomba inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan kementerian itu melalui zoom meeting.

Sri Purnomo didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Arif Haryono dan Kepala SMPN 4 Pakem, Ponidi, menjelaskan Gelang Si Cantik merupakan program inovasi SMPN 4 Pakem sebagai upaya mendorong setiap siswa menghasilkan karya dan berprestasi melalui sepuluh kegiatan gerakan literasi.

Melibatkan siswa, guru dan masyarakat, kegiatan dilaksanakan melalui perpaduan membaca, menulis dan memanfaatkan teknologi informasi.

“Kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di SMPN 4 Pakem dan baru direplikasi tiga sekolah yakni SMPN 1  Depok, SMPN 1 Godean dan SMPN 1 Pakem. Apa yang dilakukan SMPN 4 Pakem menjadi pelopor bagi SMP se-Kabupaten Sleman,” paparnya.

Dampak dari adanya inovasi berupa peningkatan prestasi siswa dari sebelumnya hanya 72 prestasi menjadi 227 prestasi tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional. Setelah adanya program inovasi, tumbuh budaya literasi dan pembentukan karakter positif siswa.

Ponidi menyampaikan latar belakang inovasi bidang literasi ini mengingat rendahnya kunjungan dan peminjaman bahan pustaka di perpustakaan. Siswa lebih senang memakai gawai yang tidak literatif.

Adapun implementasi inovasi Gelang Si Cantik yakni Reading Time berupa wajib baca buku 15 menit per hari, Jumat Literasi diisi kegiatan membaca, kisah dan cerita, Karya Ilmiah Remaja dengan ekstra kurikuler pendukung.

Kemudian, Workshop Baca Tulis melalui pelatihan menulis bagi siswa dan guru, Pameran Buku dan KIR Buku pada event tertentu.

Pada kegiatan Diskusi Buku Siswa dengan pendampingan guru diulas materi jurnalistik penulisan berita, wawancara dan fotografi. Juga diadakan lomba literasi sebagai pemantik meningkatkan budaya literasi.

“Dan yang paling utama mengembangkan perpustakaan sekolah dan Pojok Literasi untuk membudayakan literasi," kata Ponidi. (sol)