Semoga Selarong Tidak Tinggal Nama…

Yogyakarta istimewa karena masih melestarikan budaya.

Semoga Selarong Tidak Tinggal Nama…
Pentas seni Merti Bumi Selarong. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Warga di Kalurahan Guwosari Kapanewon Pajangan Bantul mengikuti festival adat tradisi Merti Bumi Selarong di seputaran Obyek Goa Selarong. Beragam potensi seni milik masyarakat ditampilkan.

Masduki Rahmad SIP selaku Lurah Guwosari, Senin (24/9/2023), mengatakan merti bumi sukses dilaksanakan Minggu (23/9/2023).

"Kegiatan festival adat tradisi Merti Bumi Selarong merupakan karya dari pelaku seni Kalurahan Guwosari. Kegiatan ini mendapatkan fasilitasi dari Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul," kata Masduki.

Beberapa tahun lalu di Kalurahan Guwosari, lanjutnya, diadakan Grebeg Selarong. Kegiatan ini sebenarnya sama dengan grebeg namun tahun ini menggunakan kata Merti Bumi Selarong.

Salah satu adegan Merti Bumi Selarong. (istimewa)

Melalui kegiatan ini harapannya masyarakat Kalurahan Guwosari bisa turut melestarikan tradisi budaya yang sudah ada dan tumbuh di tengah masyarakat sebagai kekayaan budaya leluhur.

"Kalurahan Guwosari belum lama ini sudah melakukan akreditasi rintisan desa budaya semoga Kalurahan Guwosari segera mendapatkan predikat Desa Budaya," tambah Masduki.

Panewu Pajangan, Anjar Arintaka MM, mengatakan kegiatan seperti ini harus dijaga dan dilestarikan. "Pendahulu kita sudah mewariskan budaya yang adilhung, tugas kita sebagai generasi penerus agar melestarikan. Yogyakarta istimewa karena masih melestarikan budaya," katanya.

Dirinya berharap kegiatan ini menjadi agenda budaya di Kabupaten Bantul. Pemerintah Kapanewon Pajangan sangat mendukungnya. "Semoga Selarong tidak tinggal nama saja namun bisa memberikan warna di Kabupaten Bantul," kata dia.

ARTIKEL LAINNYA: Merti Dusun Jadi Sarana Pelestarian Alam dan Budaya

Pada acara kali ini para penampil baik penari ataupun pengrawit bukan hanya dari kalangan orang tua namun juga anak-anak.

Misalnya Wisnu Wicaksono siswa kelas 7 SMPN 4 Pandak dan Az Zahra Almaira Rahmadani siswi kelas 3 SD Ringinharjo merupakan salah satu pengrawit dan termuda dalam kelompok tersebut. “Usia rekan- rekannya jauh dari usia mereka, bahkan ada yang sesuai orang tuanya,” jelasnya.

Keduanya merupakan kakak beradik warga Padukuhan Dukuh Kalurahan Guwosari yang turut berpartisipasi dalam gelar potensi rintisan desa budaya Kalurahan Guwosari.

"Saya senang seni budaya dan ikut kegiatan ini. Sebelum pementasan saya sudah latihan dengan yang lain beberapa kali," kata Wisnu.

Goa Selarong tidak bisa lepas dari sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro berperang melawan penindasan penjajah Belanda kurun waktu 1825 - 1830. Goa tersebut saat ini masih terawat dan dijadikan destinasi wisata alam dan religi. (*)